Alat KB Gratis untuk Remaja di AS Turunkan Angka Aborsi Hingga 42 Persen

Alat KB Gratis untuk Remaja di AS Turunkan Angka Aborsi Hingga 42 Persen

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 06 Jul 2015 14:50 WIB
Alat KB Gratis untuk Remaja di AS Turunkan Angka Aborsi Hingga 42 Persen
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Pemberian alat KB atau kontrasepsi jangka panjang seperti Intrauterine device (IUD) dan implan kepada remaja terbukti turunkan angka kejadian aborsi di Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, angka kejadian aborsi turun hingga 42 persen.

Greta Kingler dari Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Colorado, Amerika Serikat mengatakan bahwa program pemberian alat kontrasepsi jangka panjang untuk remaja sudah dilakukan selama 6 tahun, mulai dari tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kehamilan remaja serta angka aborsi yang tinggi di negara bagian tersebut.

Baca juga: Iran Akan Larang KB, Pengamat HAM: Wanita Seperti Mesin Pembuat Bayi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka kehamilan remaja kami menurun hingga 40 persen, sementara angka aborsi turun lebih besar, hingga 42 persen," tutur Greta, dikutip dari NY Times, Senin (6/7/2015).

Greta mengatakan bahwa negara bagian Colorado terdiri dari banyak kota-kota kecil dengan lapangan kerja yang terbatas. Hamil di usia remaja berarti meningkatkan kebutuhan, yang secara tidak langsung akan berakibat buruk pada sektor kesehatan masyarakat.

Pilihan pertama adalah melahirkan dan membesarkan anak tersebut, dengan risiko orang tua yang belum mempunyai pekerjaan tetap. Greta mengatakan tak sedikit akhirnya orang tua remaja yang melakukan tindak kejahatan atau kriminal karena dorongan ekonomi.

Yang kedua adalah melakukan aborsi. Pilihan ini sangat berbahaya karena sebagian besar masyarakat tak mampu membiayai aborsi di rumah sakit dan beralih ke klinik-klinik swasta yang tidak terjamin mutu tenaga kesehatan serta peralatannya.

"Memberikan alat kontrasepsi jangka panjang kepada remaja adalah pilihan tepat dan efektif daripada membagian pil atau kondom. Tidak semua orang membawa kondom atau pil dan angka kepatuhan penggunaannya pun sangat rendah," paparnya lagi.

Baca juga: Gadis Ini Meninggal Gara-gara Pakai Pil KB untuk Lancarkan Haid

Keberhasilan program kontrasepsi di Colorado menjadi contoh bagi negara-negara bagian lainnya di Amerika Serikat. Dr Jeffrey Peipert, profesor bidang obstetri dan ginekologi dari Washington University mengatakan salah satu alasan mengapa program ini sukses adalah kemudahan penggunaannya.

"Pil dan kondom membuat Anda harus mengeonsumsinya setiap akan berhubungan seksual. Sementara kontrasepsi jangka panjang hanya dipasang sekali untuk jangka waktu yang lama. Saya tidak heran melihat kesuksesan program ini karena remaja tentunya lebih menyenangi yang simpel dan mudah," paparnya. (mrs/vit)

Berita Terkait