Pada Mei lalu, ayah ibu Scott melihat tubuh putranya hampir dipenuhi lecet dan ruam. Khawatir si sulung terkena meningitis, pasangan ini lantas membawa Scott ke Royal Victoria Infirmary untuk memeriksakannya.
Setelah dicek, ternyata jumlah platelet atau sel darah putih Scott dinyatakan sangat rendah. Tak berapa lama kemudian, tim dokter kemudian memutuskan melakukan biopsi sumsum tulang pada Scott untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benar saja, ternyata Scott didiagnosis mengidap 'Aplastic Anaemia' karena sumsum tulangnya berhenti memproduksi sel darah. Kondisi ini tergolong langka karena diperkirakan hanya sebanyak 125 kasus saja setiap tahunnya. Dan 30 kasus di antaranya dialami anak-anak.
Gejalanya hampir mirip dengan anemia, seperti muka pucat, kelelahan, sesak napas, pendarahan yang berlebihan, dan gampang lecet jika jatuh atau terantuk sesuatu.
Masalahnya karena kondisi ini, Scott bisa saja meregang nyawa hanya karena terkena infeksi sederhana. Itu artinya, satu-satunya harapan Scott terletak pada transplantasi stem cell atau sel punca.
Seluruh keluarga Scott kemudian sepakat untuk menjalani tes, agar donor sel punca dapat segera ditemukan. Dari situ diketahui bahwa sang adik, Courtney merupakan donor yang cocok untuk Scott. Usia Courtney saat itu baru empat tahun.
"Courtney tahu betul ia harus ke rumah sakit untuk menyelamatkan kakaknya. Ia rela melakukan apapun untuknya," ungkap sang ibu, Sarah seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (13/7/2015).
Rencananya operasi transplantasi sumsum tulang baru akan digelar pada bulan Agustus mendatang, di Great North Children's Hospital, Royal Victoria Infirmary. Scott memang harus diisolasi terlebih dahulu selama 6-8 minggu untuk memastikan tubuhnya siap menerima sumsum tulang baru dan menjaganya agar terbebas dari berbagai risiko infeksi.
"Kami sangat bangga karena keduanya saling membantu satu sama lain. Ini akan jadi kenangan yang indah jika mereka sudah dewasa kelak," tutupnya.
Baca juga: Orang Gemuk Berisiko Nyeri Tulang Jika Jadi Donor Stem Cell, Benarkah? (lll/up)











































