Temper tantrum merupakan letupan kekesalan atau kemarahan anak karena dirinya belum bisa menyampaikan apa yang ada di dalam pikirannya dengan baik, dan lingkungan tidak bisa memahami keinginannya. Ketika ini terjadi di usia 1-2 tahun, bukan selalu pertanda anak akan tumbuh sebagai pribadi yang sulit.
Menjelang anak berusia dua tahun, kerap kali mereka mengatakan 'tidak' untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Hal itu kerap diikuti dengan tantrum, sehingga anak akan menangis keras, menjerit kencang, dan sebagainya.
"Usia 1-2 tahun itu bisa mengalami tahapan terible twos. Itu memang usia tantrum. Normal muncul ketika mereka sulit mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya," ujar psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (24/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Beragam Penyebab Anak Tantrum Ketika Marah Atau Kesal
Terkadang saat anak menangis keras, orang tua buru-buru memarahi anaknya. Namanya juga anak-anak, saat dimarahi mereka bukannya menghentikan tangis tapi tangisannya semakin menjadi.
"Jika anak sedang seperti itu ketika sedang berjalan-jalan, bisa Anda katakan kepada anak 'oke, kamu boleh menangis, setelah itu kita baru lanjutkan jalan lagi'," saran Ratih.
Mungkin akan sangat mengesalkan ketika anak bertingkah berlebihan saat emosionalnya berubah. Di usia menjelang dua tahun, umumnya anak sudah bisa lebih aktif bergerak sendiri, dan kosakatanya pun sudah bertambah. Namun terkadang mereka baru menyadari bahwa mereka tidak bisa bergerak secepat yang diinginkan atau mengomunikasikan dengan baik apa yang diinginkan. Hal ini membuat anak-anak frustasi sehingga memunculkan perilaku tantrum.
Meski mengesalkan, namun cobalah untuk tetap tenang dalam menghadapi anak yang sedang tantrum. Covalah membatasi untuk mengatakan 'tidak', dan lakukan pengalihan agar anak lupa pada apa yang membuatnya frustasi. Ada baiknya juga Anda menyelipkan humor agar anak merasa nyaman. Jangan lupa pujilah anak Anda saat mereka berbuat sesuatu yang baik. Dengan demikian anak akan mengingat hal-hal baik yang harus dilakukannya.
Masa-masa tantrum adalah tahapan yang normal di alami anak usia balita. Dengan penanganan yang tepat, maka anak-anak akan terbantu untuk melewatinya. Namun jika tantrum dan perilaku sering melawan terjadi di usia sekolah, ada baiknya orang tua waspada. Sebab bisa jadi merupakan pertanda gangguan perilaku, sehingga butuh penanganan dari orang yang tepat.
(vit/up)










































