"Pemerintah bertekad mewujudkan Indonesia bebas Kaki Gajah Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan melalui Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah atau BELKAGA," kata dr HM Subuh, Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dalam rilis yang diterima detikHealth.
"Setiap penduduk kabupaten/kota endemis Kaki Gajah serentak minum obat pencegahan setiap bulan Oktober selama 5 tahun berturut-turut (2015-2020)," lanjut dr Subuh seperti dikutip Jumat (31/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, BELKAGA akan dicanangkan pada tanggal 1 Oktober 2015 oleh Presiden RI di Cibinong dan serentak diikuti oleh para Gubernur di Provinsi endemik lainnya.
Baca juga: Puluhan Tahun Mengidap Kaki Gajah, Nenek Komariah Butuh Uluran Tangan
Dalam 45 tahun terakhir, Kementerian Kesehatan mengklaim telah menurunkan prevalensi kaki gajah. Pada 1980, prevalensi mikrofilaria atau larva cacing filaria tercatat masih 19,5 persen sedangkan pada 2014 turun menjadi 4,7 persen.
Penyakit kaki gajah ini disebabkan oleh infeksi 3 spesies cacing yakni Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori. Di Indonesia, 70 persen disebabkan oleh spesies Brugia malayi. Cacing-cacing tersebut ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor.
Baca juga: Penyakit Kaki Gajah Sangat Mudah Diberantas, Tapi di Indonesia Kok Awet? (up/up)











































