Konselor laktasi dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Farahdhiba Tenrilamba membenarkan menstruasi memang bisa memengaruhi produksi ASI. Namun efek menstruasi tidak bisa dipukul rata pada semua ibu menyusui, karena setiap perempuan berbeda.
"Menstruasi pada beberapa kasus dapat mengurangi produksi ASI, tapi tidak drastis," ujar perempuan yang akrab disapa Dhiba ini dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (4/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ibu menyusui sudah tahu menstruasi bikin seret ASI-nya, hal itu bisa disiasati. Pada saat menstruasi, buatlah situasi yang lebih rileks.
"Supaya lebih happy, agar nanti produksi ASI tetap lancar," imbuh Dhiba.
Lalu apa saja yang bisa bikin ibu lebih rileks pada saat menstruasi? Tentu tiap ibu memiliki situasi menyenangkan yang berbeda-beda. Ada yang merasa rileks jika tubuhnya dipijat, berbelanja online, menonton film kesukaan, atau sekadar melihat video si buah hati.
Untuk membuat ibu menyusui rileks, bukan tugas ibu menyusui itu sendiri lho. Orang-orang terdekat seperti suami, sahabat, lingkungan kerja, dan keluarga turut andil. Misalnya saja suami memberikan pijatan dan makanan kesukaan ibu menyusui, keluarga membantu mengasuh anak sehingga memberi kesempatan ibu untuk mendapatkan 'me time', serta lingkungan kerja yang memfasilitasi upaya ibu untuk memberikan ASI pada buah hatinya.
Baca juga: Persiapan yang Bisa Dilakukan Ibu Menyusui Sebelum Kembali Bekerja
Bunda, yuk share pengalaman menyusui dan ruangan laktasi kantor Anda melalui media sosial detikHealth dengan hashtag #AyofasilitASI . Bisa di Facebook: https://www.facebook.com/detikHealth atau di Twitter: @detikHealth atau melalui Instagram: detikhealth_official
(vit/up)











































