Si kecil mendapat perawatan di neonatal intensive-care unit (NICU) di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Selama dua hari, anak pertama Rita yang diberi nama Farhan itu puasa. Sebab ASI belum juga keluar dari payudara Rita.
"Di hari ketiga setelah melahirkan baru keluar ASI-nya. Saya perah ASI-nya lalu saya kasih ke perawat. Sedikit sekali saat itu, hanya sekitar 10 ml," tutur Rita dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai usia nol sampai 20 hari pakai selang OGT minum ASI-nya. Saya sendiri memerah ASI-nya menggunakan tangan, diajari sama perawat," kenang Rita.
Baca juga: Tantangan Menyusui: Muncul 'Jerawat' Kecil di Puting yang Menyakitkan
Rita secara rutin memerah ASI-nya setiap 2 jam sekali. Dalam dua jam, Farhan menghabiskan 35-40 cc sekali minum. Belum banyak memang. Sementara ASI yang keluar cukup melimpah. Karena itu, Rita pun mendonorkan ASI-nya kepada beberapa bayi di RS tersebut. Ada sekitar 2 bayi yang ASI ibunya belum keluar, sehingga Rita memberikan ASI perahnya.
Di usia 20 hari, baru Farhan bisa menyusu langsung di payudara Rita. Namun tantangan memberikan ASI tidak berhenti sampai di situ. Farhan masih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Sementara itu, Farhan juga sulit sekali dibangunkan. Pada saat seperti itu, Rita punya pilihan untuk tidak lagi memberikan ASI. Namun dia memilih untuk terus berusaha memberikan ASI-nya.
"Kalau anaknya nggak mau bangun, saya pompa dan simpan ASI-nya. Sampai usia 3 bulan, dia banyak tidur. Kadang saat mandi juga dia masih tidur. Saya juga kadang sendokin ASI dikit-dikit dan masukin ke mulutnya agar dia bangun," tutur Rita.
Saat lahir, berat badan Farhan 1,8 kg. Namun kemudian turun hingga 1,7 kg. Akan tetapi setelah beberapa hari di rumah, berat badan Farhan meningkat jadi 2,1 kg.
Baca juga: Puting Kecil Bikin Ibu Tak Bisa Menyusui? Bisa Kok, Ini Buktinya
Tak cuma lahir prematur, Farhan juga lahir dengan kondisi craniosynostosis atau ubun-ubun yang lebih cepat menutup. Hal ini mengganggu pertumbuhan otaknya, sehingga tidak tumbuh maksimal. Itu makanya, beberapa saat setelah lahir Farhan sempat dirujuk ke RS dr Sardjito.
Farhan juga diketahui mengalami Cornelia de Lange Syndrome (CdLS), merupakan kelainan genetik yang ada sejak lahir. Kondisi ini menyebabkan defisiensi berat dan panjang tubuh, sehingga pada saat lahir terlihat sangat kecil.
Anak dengan CdLS umumnya memiliki raut wajah yang khas misalnya alisnya menyambung, bibir atas tipis dan bentuknya turun ke bawah, rambutnya banyak, serta bulu matanya lentik. Selain itu pangkal tulang hidung rata dan lubang hidung mendongak ke atas.
"Karena itu Farhan termasuk anak berkebutuhan khusus. Otomatis sindrom itu memengaruhi tumbuh kembangnya, tak terkecuali motorik halus dan kasarnya," terang Rita.
Farhan juga lahir dengan atrial septal defect (ASD), merupakan kerusakan antara kedua ruang atas jantung (atrium). Kedua testisnya pun ada masalah karena mengalami undescended testis (UDT), di mana hingga saat ini testisnya belum juga turun.
Saat ini Farhan masih menjalani sejumlah terapi. Selain itu badannya masih tampak kecil. Di usianya yang 17 bulan, berat badan Farhan 6,6 kg dan tingginya 69 cm. Meskipun makannya banyak dan mendapat ASI cukup, namun Rita mengatakan penyerapan makanannya hanya sekitar 50 persen.
"Karena setiap hari bersama Farhan, saya memilih menyusui dia langsung. Sudah tidak memerah lagi. Ini sekarang masih ASI, sekarang juga sedang nenen (menyusu, -red) nih anaknya," ucap Rita sambil tertawa.
Ya, dalam hidup berserak aneka pilihan. Apa pilihan Anda? Apakah Anda termasuk ibu yang memilih untuk berjuang memberikan ASI bagi buah hati? Apa tantangan yang Anda hadapi? Yuk share pengalaman Anda ke redaksi@detikhealth.com
Anda juga bisa share pengalaman menyusui dan foto-foto ruangan laktasi kantor Anda melalui media sosial detikHealth dengan hashtag #AyofasilitASI. Bisa di Facebook: https://www.facebook.com/detikHealth atau di Twitter: @detikHealth atau melalui Instagram: detikhealth Ssst, ada suvenir menarik bagi yang beruntung lho
Halaman 2 dari 2
Tantangan Spesial Ibu Menyusui
11 Konten
Kondisi fisik perempuan berbeda-beda. Tidak mengherankan juga jika mereka memiliki bentuk tubuh dan bahkan bentuk puting payudara yang berbeda.











































