Anak Punya Lingkar Kepala Kecil Jadi Motivasi Nanda Berikan ASI

Tantangan 'Spesial' Ibu Menyusui

Anak Punya Lingkar Kepala Kecil Jadi Motivasi Nanda Berikan ASI

Sapta Agung Pratama - detikHealth
Rabu, 05 Agu 2015 16:01 WIB
Anak Punya Lingkar Kepala Kecil Jadi Motivasi Nanda Berikan ASI
Foto: AN Uyung Pramudiarja
Jakarta - Bayi kecil itu lahir dengan dagu lebih kecil dibanding bayi lainnya. Tak cuma itu, lingkar kepalanya juga kecil. Karena kondisi itulah, sang ibu termotivasi untuk memberikan air susu ibu (ASI) yang banyak.

Kirana, demikian nama bayi itu, lahir dengan Pierre Robin Sequence (PRS). Kelainan langka ini ditandai dengan ukuran dagu terlalu kecil (micrognathia) atau rahang bawah terlalu mundur (retrognathia). Kirana mengalami yang pertama, yakni dagu terlalu kecil.

Sang ibu, Wynanda Bagiyo Saputri (31) alias Nanda menambahkan anaknya mengalami mikrosefali, yaitu lingkar kepala di bawah ukuran rata-rata atau lingkar kepalanya kecil. Dengan lingkar kepala yang kecil, berarti Kirana butuh sesuatu lebih baik untuk pertumbuhan otaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya saya pikir dia butuh ASI lebih banyak, bukan susu formula. Apalagi saya belum tahu apakah dia alergi apa nggak. Karena anak saya sering sesak napas," tutur Nanda dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/8/2015).

Baca juga: Kisah Kirana, Bayi Cantik Berdagu Kecil dengan Sederet Penyakit Langka

Menyusui anak dengan PRS juga bukan perkara mudah. Ini karena posisi mulut dan cara menyusui yang normal tidak pas untuk anak dengan PRS. Setelah mengumpulkan berbagai informasi dari ibu-ibu menyusui, Nanda menyimpulkan anak dengan PRS itu jika menyusu dengan teknik normal, maka akan berisiko tertutup jalan napasnya selagi menyusui.

"Bahkan kalau sedang tidur pun harus miring atau tengkurap, tidak bisa telentang," sambung Nanda.

Bahkan informasi yang dihimpun Nanda menyebut hampir mustahil menyusui anak dengan PRS, meskipun rahangnya sudah berkembang. Untungnya, salah satu temannya yang merupakan dokter laktasi memberi tahu teknik khusus untuk menyusui anak dengan PRS.

"Sebelum menggunakan teknik ini, anak saya beri ASI perah terus. Tapi botolnya khusus. Saya juga pernah dapat saran dari salah satu dokter waktu konsul gizi anak. Yang mengejutkan, dokter itu menyarankan untuk ditunda pemberian makanan pendamping ASI-nya sampai mencapai berat mencapai 7 kg," papar Nanda.

Baca juga: Anak Kena Cerebral Palsy dan Tak Refleks Menyusu, Besthari Konsisten Beri ASI

"Untuk itu, perlu dikasih susu formula untuk Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu susu formula yang kalorinya lebih banyak. Bahkan si dokter menyarankan agar susu BBLR yang diberikan ke anak, kadarnya lebih kental," imbuhnya.

Namun dengan beberapa pertimbangan Nanda tidak mengikuti saran itu. Termasuk saran menunda MPASI sampai berat badan putrinya mencapai 7 kg. Nanda juga sempat tergoda memberikan susu formula untuk anaknya. Sebab dengan pemberian susu formula maka bisa mengurangi jadwal memerah ASI.

Nanda pergi ke toko susu, hendak membeli susu formula dengan merek yang disarankan temannya. Awalnya Nanda ingin coba-coba dulu, untuk mengetahui anaknya alergi atau tidak. Ternyata tidak ada susu formula ukuran kecil, sehingga dia urung membelinya.

"Makanya saya jadinya tidak beli, akhirnya tidak jadi anak saya diberikan susu formula. Jadinya tetap diberikan ASI," kenang Nanda.

Saat ini, pertambahan berat putri Nanda terhitung lebih baik jika dibandingkan masa awal pertumbuhannya. "Sekarang pertumbuhan berat badannya sudah seperti anak normal, sekitar 200 sampai 300 gram per bulan,'' kata Nanda.

Apakah Anda termasuk ibu yang memilih untuk berjuang memberikan ASI bagi buah hati seperti Nanda? Apa tantangan yang Anda hadapi? Yuk share pengalaman Anda ke redaksi@detikhealth.com

Anda juga bisa share pengalaman menyusui dan foto-foto ruangan laktasi kantor Anda melalui media sosial detikHealth dengan hashtag #AyofasilitASI. Bisa di Facebook: https://www.facebook.com/detikHealth atau di Twitter: @detikHealth atau melalui Instagram: detikhealth. Ssst, ada suvenir menarik bagi yang beruntung lho! (vit/ajg)
Tantangan Spesial Ibu Menyusui
11 Konten
Kondisi fisik perempuan berbeda-beda. Tidak mengherankan juga jika mereka memiliki bentuk tubuh dan bahkan bentuk puting payudara yang berbeda.

Berita Terkait