Suntik KB 'Tertukar' Vaksin Flu, Ibu Ini Hamil dan Lahirkan Bayi Cacat

Suntik KB 'Tertukar' Vaksin Flu, Ibu Ini Hamil dan Lahirkan Bayi Cacat

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 14 Agu 2015 16:06 WIB
Suntik KB Tertukar Vaksin Flu, Ibu Ini Hamil dan Lahirkan Bayi Cacat
Foto: KIRO7
Seattle - Inginnya tak menambah momongan, ibu ini malah dinyatakan hamil lagi meski rajin mendapatkan suntikan KB. Tak tahunya kesalahan ada pada klinik langganannya.

Tiap tiga bulan sekali, Yesenia Pacheco mendapat suntikan Depo-Provera dari Neighbore Health Clinic, Seattle. Depo-Provera merupakan salah satu alat pengendali kelahiran yang terbukti 99 persen efektif untuk mencegah kehamilan.

Namun pada kunjungannya yang kesekian kali di bulan September 2011, seorang staf tampaknya melakukan kekeliruan. Ia baru mengetahui hal ini tiga bulan kemudian. Pacheco terkejut saat mendengar penjelasan staf bahwa ia diharuskan membayar tagihan untuk suntikan vaksin flu, bukannya suntikan KB seperti yang diberikan kepadanya selama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benar saja, tak berapa lama kemudian, Pacheco dinyatakan mengandung. Saat diperiksakan, usia kandungan Pacheco telah mencapai 2,5 bulan. "Mereka bilang saya tak harus memilikinya, dengan begitu saya tak perlu membayar apapun," kisah Pacheco kepada stasiun TV KIRO7 dan dikutip pada Jumat (14/8/2015).

Baca juga: Tuding RS Lakukan Malapraktik, Pasien Ini Rantai Diri ke Kasur

Tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh Pacheco dan suaminya karena agama yang mereka anut melarang adanya aborsi. Anak ketiga Pacheco itu pun lahir tujuh bulan kemudian dan berjenis kelamin perempuan.

Tapi malang bagi Pacheco, bayinya yang diberi nama Sandra itu lahir dalam keadaan cacat otak yang disebut dengan 'unilateral perisylvian polymicrogyria'. Ini adalah kecacatan yang disebabkan salah satu bagian otak tidak terbentuk sempurna.

Karena kondisi tersebut, Sandra mengalami gangguan bicara dan gerakan. Jika tak diberi obat, Sandra juga akan kejang-kejang. Untuk itu bocah yang saat ini menginjak usia tiga tahun tersebut harus mendapatkan perawatan khusus.

Baca juga: Pasien Makin Cerdas, KKI Catat Peningkatan Jumlah Dokter yang Diadukan

Setelah anaknya lahir, barulah Pacheco melayangkan tuntutan kepada pemerintah federal yang menjadi sumber dana utama dari klinik yang memberinya suntikan flu. Dalam tuntutannya, pengacara Pacheco mengungkapkan beberapa aspek kesalahan yang ditemukan pada klinik.

Pertama, mereka tidak menyimpan riwayat kesehatan dan pengobatan pasien dengan baik. Kedua, pihak klinik dianggap lalai sehingga menyebabkan putri Pacheco mengalami kecacatan. Untuk itu pihak klinik harus membayar kompensasi, terutama atas pengobatan yang dibutuhkan Sandra untuk seumur hidupnya.

Saat ini Pacheco sedang menunggu keputusan Kementerian Kehakiman Amerika. Sayang tidak disebutkan berapa jumlah kompensasi yang diminta Pacheco kepada pihak klinik.

(lll/vit)

Berita Terkait