Pemeriksaan dan Edukasi Bermacam Kanker Ini Perlu Diperluas Sampai Puskesmas

Pemeriksaan dan Edukasi Bermacam Kanker Ini Perlu Diperluas Sampai Puskesmas

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 21 Agu 2015 08:02 WIB
Pemeriksaan dan Edukasi Bermacam Kanker Ini Perlu Diperluas Sampai Puskesmas
Foto: Thinkstock
Jakarta - Deteksi dini adalah kunci utama menekan angka kematian pasien kanker. Oleh karena itu ahli mengatakan pemerintah perlu memperluas program-program deteksi dini tersebut agar terjangkau seluruh masyarakat.

Profesor dr Hasbullah Thabrany, MPH, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengatakan memang pemerintah perlu anggaran yang lebih untuk menjalankan program promosi kesehatan. Saat ini Rp 70 triliun dari APBN diberikan untuk sektor kesehatan.

Skrining kanker serviks, payudara, dan kolorektal adalah pemeriksaan yang direkomendasikan dr Hasbullah agar dapat dilakukan di puskesmas karena angka kejadiannya cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IVA (Inspeksi Visual asam Asetat) sudah diberikan gratis, papsmear juga boleh kalau mau dilakukan. Skrining kanker kolorektal juga perlu karena banyak yang memerlukan," ujar dr Hasbullah dalam acara konferensi media di Westin Hotels & Resort, Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Jumat (21/8/2015).

"SADARI (periksa payudara sendiri) mesti digencarkan kasih iklan banyak-banyak. Sekarang sudah lupa. Dulu SADARI itu gencar tapi sekarang sudah kayaknya meredup," lanjutnya.

dr Hasbullah yang juga menjabat ketua pusat kajian ekonomi dan kebijakan kesehatan di Universitas Indonesia mengatakan agar ketersediaan pemeriksaan dini di puskesmas tersebut efektif, edukasi masyarakat juga perlu dijalankan. Pemerintah menurutnya tahun depan perlu Rp 2 triliun khusus untuk promosi kampanye kesehatan saja agar masyarakat terbiasa hidup sehat.

"Skrining itu bisa dilakukan di puskesmas tapi kampanyenya kurang. Pasien enggak memahami itu dan dokternya juga suka lupa," tutup dr Hasbullah.

Baca juga: Faktor-faktor Ini Sering Bikin Kanker Payudara Terlambat Ditangani


(fds/up)

Berita Terkait