Sebuah studi terbaru yang dilakukan Harvard University mengungkap bahwa kebiasaan mendengarkan dongeng menjelang tidur akan meningkatkan kemampuan berbicara anak. Namun efeknya akan lebih terasa jika yang membacakan adalah sang ayah.
Di sisi lain, dongeng yang dibacakan oleh ayah akan lebih berdampak bagi anak perempuan bila dibandingkan dengan anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira karena membaca dilihat sebagai aktivitas yang bersifat feminin, jadi anak perempuan lebih mau mendengarkan ketika ayah mereka bercerita. Ini terasa spesial bagi mereka," tandas peneliti, Elisabeth Duursma seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (1/10/2015).
Duursma menambahkan dampak positif dari membacakan dongeng ini juga cukup besar, apalagi jika ayah mulai membiasakannya saat usia anak masih di bawah dua tahun.
Namun Duursma melihat besar kecilnya dampak ini juga dapat dikaitkan dengan pendekatan yang digunakan ayah dan ibu. Menurutnya, pria dan wanita menggunakan cara yang berbeda ketika membacakan dongeng untuk anak.
Ibu cenderung bersikap seperti seorang guru dengan menanyakan hal-hal faktual seperti 'berapa banyak apel yang kamu lihat?', sedangkan ayah lebih suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan abstrak.
"Semisal dengan mengatakan 'Wah ada tangga. Ingatkah kamu dengan tangga yang ayah letakkan di atas truk?' Pendekatan semacam ini sangat baik bagi perkembangan kemampuan bahasa anak karena mereka harus lebih sering menggunakan otak mereka, atau dengan kata lain lebih menantang otak mereka," urai Duursma.
Baca juga: Rutinitas Sebelum Tidur yang Baik Dilakukan Balita
Kepada detikHealth, psikolog anak dan remaja, Alzena Masykouri, M.Psi. pernah mengungkapkan bahwa, kebiasaan mendongeng baiknya dimulai sejak anak masih berusia tiga bulan.
"Bacakan anak cerita yang bervariasi. Kan sekarang banyak buku cerita untuk anak yang terbuat dari kain, jadi sambil dia dengar cerita dia bisa melihat sambil menyentuh tekstur buku kain itu, untuk melatih motorik halusnya," katanya.
Kendati demikian, ia mengaku tak ambil pusing siapa yang lebih baik membacakan dongeng, apakah itu ayah atau ibu. Yang terpenting si pendongeng harus ekspresif dan dapat membawakan dongeng dengan menarik.
"Rutin lakukan tiap hari. 5-10 menit aja cukup kok. Cari waktu yang santai dan orang tuanya pun lagi luang. Sore hari atau malam sebelum tidur nggak masalah," pungkasnya. (lll/up)











































