Sang pria mengaku serangan kejang terjadi ketika ia tidur dan ada kejadian janggal yaitu ia menemukan sebagian gigi palsunya di lantai. Ia mencari untuk bagian lain yang mungkin terjatuh namun tak menemukannya.
"Ia tak sadar bahwa dirinya telah menelan gigi tiruan karena tak ada gejala sampai hari kelima. Ia datang kepada kami setelah hari kedelapan," tulis dr Vinoth Boopathy dari Mahatma Gandhi Medical College and Research Institute seperti dikutip dari jurnal BMJ Case Reports, Sabtu (3/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumah sakit para dokter melakukan X-ray dan menemukan kepingan besar dari gigi palsu lengkap dengan pengaitnya tersangkut tepat di ujung saluran esofagus secara vertikal. Ujung dari gigi palsu yang tertelan terlihat menutup saluran.
Operasi berjalan sulit karena besar gigi yang tertelan. Namun tim dokter pada akhirnya berhasil mengangkat gigi dengan menggunakan alat esophagoscopy dan operasi kecil.
"Setelah prosedur pasien terkena subcutaneous emphysema di sekitar leher. Dia juga terserang demam esok paginya dengan peningkatan sel darah putih, oleh sebab itu kami berikan antibiotik," kata dr Vinoth.
"Dengan pengobatan yang biasa pasien berangsur-angsur membaik dan bisa makan lewat mulut setelah 10 hari. Tidak ada komplikasi lebih lanjut dan ia boleh pulang dua hari setelah dirinya bisa makan oral," tutup dr Vinoth.
Baca juga: Tak Sengaja Menelan Jarum Pentul, Apakah Harus Selalu Operasi Besar?
(fds/up)











































