Kenali, Pesan-pesan Broadcast Menyesatkan yang Sering Beredar (1)

Kenali, Pesan-pesan Broadcast Menyesatkan yang Sering Beredar (1)

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 26 Okt 2015 13:39 WIB
Kenali, Pesan-pesan Broadcast Menyesatkan yang Sering Beredar (1)
Foto: CAFNR/Flickr
Jakarta - Selain mempermudah komunikasi, jejaring sosial kerap dipakai untuk menyebarkan berita positif. Pun bisa dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk menyebar berita bohong atau biasa disebut dengan hoax.
     
Namun sebagai seorang pembaca yang pintar, pesan-pesan yang disebarluaskan lewat jejaring sosial hendaknya dipilah dengan bijak dan penuh pertimbangan, tak peduli meski yang mengirim atau meneruskan pesan adalah kerabat atau teman dekat.
     
Berikut beberapa pesan menyesatkan yang sering tersebar lewat BlackBerry Messenger (BBM) atau sarana media sosial lain di Indonesia, seperti h dirangkum detikHealth, Senin (26/10/2015):

Baca jugaSebut Baju Bekas Impor Bisa Tularkan HIV, Menteri Gobel Dikecam Aktivis

1. Aspartame di minuman kemasan menyebabkan pengerasan otak

Foto: Boarding1Now
Hampir setiap tahun pesan berantai tentang bahaya minuman kemasan ini selalu muncul, setidaknya sejak tahun 2009. Dalam pesan yang mencatut nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan salah seorang anggotanya itu dikatakan bahwa mengonsumsi produk minuman tertentu dapat mengakibatkan pengerasan otak atau sumsum tulang belakang karena kandungan aspartame-nya yang lebih keras dari gula. Dan si pengirim pesan juga mencantumkan seluruh nama produk minuman yang harus diwaspadai.
     
Padahal menurut Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), tidak ada yang namanya pengerasan otak. "Otak itu jaringan lunak, tidak ada yang namanya pengerasan otak atau sumsum tulang belakang," tegasnya.
     
Ahli saraf itu kemudian menjelaskan penyakit yang umumnya menyerang otak ada 2, yaitu hidrosefalus dan pengapuran otak, dan keduanya tidak dipicu oleh konsumsi aspartame (pemanis buatan), melainkan sebab lain. Pihak IDI sendiri ketika dimintai keterangan menduga informasi yang beredar merupakan bentuk black campaign terhadap produk-produk yang dicantumkan dalam pesan tersebut.

2. Tisu wajah untuk cebok bisa memicu kanker ovarium

Foto: Thinkstock/humonia
Di tahun 2012, sempat beredar sebuah pesan berantai tentang bahaya tisu wajah bila dipakai untuk membersihkan atau mengeringkan kemaluan selepas buang air. Tisu wajah dikatakan mengandung talcum (bedak talk) dan sejumlah bahan tambahan lain yang dapat memicu kanker ovarium.
     
"Sebenarnya itu (hubungan talcum dan kanker) hipotesis lama, tetapi tidak pernah ada buktinya. Jadi nggak usah khawatir," kata dr Sigit Purbadi, SpOG(K)Onk, dokter kandungan dan juga konsultan onkologi dari RS Cipto Mangunkusumo.
     
Lagipula, lanjut dr Sigit, kanker ovarium disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan riwayat kanker pada keluarga ataupun kondisi indung telurnya sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan penggunaan tisu tertentu.

3. Terompet tahun baru menyebarkan kuman TBC

Foto: Djulfiawati Manurung
Menjelang akhir tahun, pesan berantai tentang bahaya membeli terompet di pinggir jalan seringkali muncul. Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa terompet yang dijual di pinggir jalan rentan mengandung virus, seperti Tuberkulosis (TBC) karena sudah ditiup atau dicoba terlebih dahulu oleh penjualnya. Dan penularan virus ini bisa terjadi bilamana air liur penjualnya tertinggal di terompet tersebut.
     
Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), pakar penanggulangan TBC dari RS Paru Persahabatan membantahnya dengan mengatakan bahwa sisa air ludah di ujung terompet tidak menularkan TBC karena penularan TBC hanya terjadi melalui udara yang masuk ke saluran pernapasan.
     
Penderita TBC yang batuk akan menyemprotkan droplet atau bercak-bercak dahak yang terkontaminasi kuman, yang akan melayang-layang di udara sehingga rentan terhirup orang di sekitarnya. "Itupun kalau di udara terbuka dan ada sinar matahari ya tidak apa-apa. Kuman TB kalau kena sinar matahari akan mati kok," ujarnya.
     
"Kalaupun ada kuman yang menempel bersama bekas air liur atau sekret (lendir pernapasan), peniup berikutnya belum tentu langsung tertular. Kalau hanya menempel saja ya tidak masalah, baru menular kalau masuk saluran napas," lanjut Dr Erlina.

Dalam pesan berantai lain juga sempat dikatakan bahwa HIV (Human Imunodeficiency Virus) juga bisa menular melalui air liur yang 'tertinggal' dalam terompet. Padahal HIV lebih banyak ditularkan lewat darah dan sperma, bukan air liur.

4. Air dalam botol plastik yang disimpan di mobil bisa memicu kanker

Foto: Thinkstock
Meminum air dari botol plastik yang disimpan dalam mobil kabarnya dapat memicu kanker payudara. Dijelaskan pesan berantai tersebut, hawa panas di dalam mobil dapat memanaskan bahan plastik dalam botol sehingga menguraikan bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan kanker payudara.

"Berita seperti ini harus diuji lagi kebenarannya. Kanker juga tidak semudah itu muncul, seperti sterofom juga dapat menyebabkan kanker," tanggap Dr dr Andhika Rahman, SpPD-KHOM.

Meski radikal bebas diakui sebagai salah satu faktor utama penyebab kanker pada manusia, tetapi jika tidak mempunyai gen yang menjadi penyebab kankernya maka kondisi itu akan sulit terjadi. Namun ia tidak menampik bila lingkungan juga bisa berpengaruh.

"Tapi walaupun dia punya gen kanker paru-paru, jika ia menjaga dengan tidak merokok maka kanker tersebut belum tentu jadi," lanjutnya.

5. Makan tahu dan bayam bersamaan dapat memicu kista

Foto: Thinkstock/Riki Risnandar
Informasi menyesatkan lain dari BBM tentang larangan mengonsumsi bayam dan tahu secara bersamaan. Dalam pesan itu dikatakan jika keduanya digabung atau dimakan sekaligus maka akan tertentuk senyawa yang bisa mengakibatkan pembentukan kista dalam tubuh. Bahkan pesan itu mencantumkan seorang nama dokter spesialis kandungan yang diklaim menemukan fakta tersebut.
     
Hal ini ditanggapi oleh dr Damar Prasmusinto, SpOG dari RS Brawijaya sebagai berita sumir. "Enggak ah, setahu saya nggak ada hubungannya tuh (dengan kista)," jelasnya.
     
Penyebab kista, lanjut dr Damar, umumnya terdiri dari dua hal, yaitu bawaan lahir dan endometriosis atau pertumbuhan yang tidak lazim pada lapisan endometrium. Keduanya tentu tidak ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.
     
Namun dr Damar tidak menampik bila makanan bisa memicu gangguan reproduksi perempuan, terutama makanan tidak sehat atau junk food. Sedangkan tahu dan bayam selama ini diketahui sebagai bahan makanan sehat.

6. Petai lebih ampuh mengatasi kanker daripada kemoterapi

Foto: Getty Images
Dikatakan bahwa petai dapat membunuh sel kanker yang memicu 12 jenis kanker seperti kanker usus, payudara, prostat, paru-paru dan pankreas, tanpa mempengaruhi sel-sel sehat. Ini didasarkan pada fakta bahwa petai konon mengandung senyawa yang 10.000 lebih kuat dari adriamycin, atau obat kemoterapi.
     
Sumbernya hanya dikatakan berasal dari salah satu produsen obat terbesar di dunia. Meskipun mencantumkan nama institusi yang tampak bonafid, yaitu 819 Sweden Riset Biosains, LLC Cause Street, saat dicari lewat situs Google, nama institusi ini juga tidak dapat ditemukan.
     
Menanggapi pesan ini, Prof Dr Karmel L Tambunan, SpPD-KHOM mengatakan, "Memang umumnya obat kanker itu berasal dari tumbuh-tumbuhan, jadi saya juga tidak bisa membenarkan atau menyangkal bahwa petai bisa digunakan untuk mengobati kanker."
     
Akan tetapi, lanjut dr Karmel, pada prinsipnya, sesuatu dikatakan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit jika sudah melalui tahapan pembuktian secara ilmiah. Kalau sudah terbukti pun seharusnya hasil penelitian itu sudah dilaporkan di jurnal atau pertemuan internasional.
Halaman 2 dari 7
Hampir setiap tahun pesan berantai tentang bahaya minuman kemasan ini selalu muncul, setidaknya sejak tahun 2009. Dalam pesan yang mencatut nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan salah seorang anggotanya itu dikatakan bahwa mengonsumsi produk minuman tertentu dapat mengakibatkan pengerasan otak atau sumsum tulang belakang karena kandungan aspartame-nya yang lebih keras dari gula. Dan si pengirim pesan juga mencantumkan seluruh nama produk minuman yang harus diwaspadai.
     
Padahal menurut Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), tidak ada yang namanya pengerasan otak. "Otak itu jaringan lunak, tidak ada yang namanya pengerasan otak atau sumsum tulang belakang," tegasnya.
     
Ahli saraf itu kemudian menjelaskan penyakit yang umumnya menyerang otak ada 2, yaitu hidrosefalus dan pengapuran otak, dan keduanya tidak dipicu oleh konsumsi aspartame (pemanis buatan), melainkan sebab lain. Pihak IDI sendiri ketika dimintai keterangan menduga informasi yang beredar merupakan bentuk black campaign terhadap produk-produk yang dicantumkan dalam pesan tersebut.

Di tahun 2012, sempat beredar sebuah pesan berantai tentang bahaya tisu wajah bila dipakai untuk membersihkan atau mengeringkan kemaluan selepas buang air. Tisu wajah dikatakan mengandung talcum (bedak talk) dan sejumlah bahan tambahan lain yang dapat memicu kanker ovarium.
     
"Sebenarnya itu (hubungan talcum dan kanker) hipotesis lama, tetapi tidak pernah ada buktinya. Jadi nggak usah khawatir," kata dr Sigit Purbadi, SpOG(K)Onk, dokter kandungan dan juga konsultan onkologi dari RS Cipto Mangunkusumo.
     
Lagipula, lanjut dr Sigit, kanker ovarium disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan riwayat kanker pada keluarga ataupun kondisi indung telurnya sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan penggunaan tisu tertentu.

Menjelang akhir tahun, pesan berantai tentang bahaya membeli terompet di pinggir jalan seringkali muncul. Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa terompet yang dijual di pinggir jalan rentan mengandung virus, seperti Tuberkulosis (TBC) karena sudah ditiup atau dicoba terlebih dahulu oleh penjualnya. Dan penularan virus ini bisa terjadi bilamana air liur penjualnya tertinggal di terompet tersebut.
     
Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), pakar penanggulangan TBC dari RS Paru Persahabatan membantahnya dengan mengatakan bahwa sisa air ludah di ujung terompet tidak menularkan TBC karena penularan TBC hanya terjadi melalui udara yang masuk ke saluran pernapasan.
     
Penderita TBC yang batuk akan menyemprotkan droplet atau bercak-bercak dahak yang terkontaminasi kuman, yang akan melayang-layang di udara sehingga rentan terhirup orang di sekitarnya. "Itupun kalau di udara terbuka dan ada sinar matahari ya tidak apa-apa. Kuman TB kalau kena sinar matahari akan mati kok," ujarnya.
     
"Kalaupun ada kuman yang menempel bersama bekas air liur atau sekret (lendir pernapasan), peniup berikutnya belum tentu langsung tertular. Kalau hanya menempel saja ya tidak masalah, baru menular kalau masuk saluran napas," lanjut Dr Erlina.

Dalam pesan berantai lain juga sempat dikatakan bahwa HIV (Human Imunodeficiency Virus) juga bisa menular melalui air liur yang 'tertinggal' dalam terompet. Padahal HIV lebih banyak ditularkan lewat darah dan sperma, bukan air liur.

Meminum air dari botol plastik yang disimpan dalam mobil kabarnya dapat memicu kanker payudara. Dijelaskan pesan berantai tersebut, hawa panas di dalam mobil dapat memanaskan bahan plastik dalam botol sehingga menguraikan bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan kanker payudara.

"Berita seperti ini harus diuji lagi kebenarannya. Kanker juga tidak semudah itu muncul, seperti sterofom juga dapat menyebabkan kanker," tanggap Dr dr Andhika Rahman, SpPD-KHOM.

Meski radikal bebas diakui sebagai salah satu faktor utama penyebab kanker pada manusia, tetapi jika tidak mempunyai gen yang menjadi penyebab kankernya maka kondisi itu akan sulit terjadi. Namun ia tidak menampik bila lingkungan juga bisa berpengaruh.

"Tapi walaupun dia punya gen kanker paru-paru, jika ia menjaga dengan tidak merokok maka kanker tersebut belum tentu jadi," lanjutnya.

Informasi menyesatkan lain dari BBM tentang larangan mengonsumsi bayam dan tahu secara bersamaan. Dalam pesan itu dikatakan jika keduanya digabung atau dimakan sekaligus maka akan tertentuk senyawa yang bisa mengakibatkan pembentukan kista dalam tubuh. Bahkan pesan itu mencantumkan seorang nama dokter spesialis kandungan yang diklaim menemukan fakta tersebut.
     
Hal ini ditanggapi oleh dr Damar Prasmusinto, SpOG dari RS Brawijaya sebagai berita sumir. "Enggak ah, setahu saya nggak ada hubungannya tuh (dengan kista)," jelasnya.
     
Penyebab kista, lanjut dr Damar, umumnya terdiri dari dua hal, yaitu bawaan lahir dan endometriosis atau pertumbuhan yang tidak lazim pada lapisan endometrium. Keduanya tentu tidak ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.
     
Namun dr Damar tidak menampik bila makanan bisa memicu gangguan reproduksi perempuan, terutama makanan tidak sehat atau junk food. Sedangkan tahu dan bayam selama ini diketahui sebagai bahan makanan sehat.

Dikatakan bahwa petai dapat membunuh sel kanker yang memicu 12 jenis kanker seperti kanker usus, payudara, prostat, paru-paru dan pankreas, tanpa mempengaruhi sel-sel sehat. Ini didasarkan pada fakta bahwa petai konon mengandung senyawa yang 10.000 lebih kuat dari adriamycin, atau obat kemoterapi.
     
Sumbernya hanya dikatakan berasal dari salah satu produsen obat terbesar di dunia. Meskipun mencantumkan nama institusi yang tampak bonafid, yaitu 819 Sweden Riset Biosains, LLC Cause Street, saat dicari lewat situs Google, nama institusi ini juga tidak dapat ditemukan.
     
Menanggapi pesan ini, Prof Dr Karmel L Tambunan, SpPD-KHOM mengatakan, "Memang umumnya obat kanker itu berasal dari tumbuh-tumbuhan, jadi saya juga tidak bisa membenarkan atau menyangkal bahwa petai bisa digunakan untuk mengobati kanker."
     
Akan tetapi, lanjut dr Karmel, pada prinsipnya, sesuatu dikatakan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit jika sudah melalui tahapan pembuktian secara ilmiah. Kalau sudah terbukti pun seharusnya hasil penelitian itu sudah dilaporkan di jurnal atau pertemuan internasional.

(lll/vit)

Berita Terkait