Hal yang sama sempat diutarakan dokter ketika Arpit Gohil lahir. Sesaat setelah si kecil lahir di rumah mereka di Chhapra, India pada tahun 1997, orang tua Arpit langsung membawa bayi mereka ke sebuah rumah sakit di Nadiad setelah melihat ada yang berbeda dengan fisik si bayi.
Awalnya dokter mengira Arpit terlahir dengan dua jantung, namun hasil sonograf menyatakan jantung Arpit hanya satu dan berada di luar tulang rusuk yang seharusnya melindungi organ vital tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini menjadikan tubuh bayi dengan Pentalogy of Cantrell sangatlah rapuh. Mereka harus terus dibungkus selimut tebal dan dihindarkan dari berbagai risiko seperti terjatuh atau terbentur sesuatu. Jika tidak, mereka bisa meninggal seketika.
Orang tua Arpit juga diwanti-wanti jika mungkin Arpit tak punya harapan untuk hidup lebih lama.
Baca juga: Bayi Ini Lahir dengan Jantung di Luar Tubuhnya
Namun kondisi Arpit membuat banyak dokter di India terheran-heran. Sebab Arpit bisa tumbuh hingga menginjak usia remaja. Selain itu sejak kecil, ia sudah terbiasa beraktivitas di luar rumah seperti memanjat, bersepeda dan mengendarai traktor sembari membantu menggarap sawah milik ayahnya di Ahmedabad, Gujarat, India. Sekilas ia memang seperti remaja kebanyakan saja.
Padahal bisa dibilang Arpit mengalami kondisi Pentalogy of Cantrell yang paling buruk, yaitu ectopia cordis. "Saya tak pernah mengalami masalah, dan saya sudah terbiasa hidup seperti ini," tutur Arpit kepada Daily Bhaskar dan dikutip dari Metro, Selasa (27/10/2015).
Hanya saja karena sebagian diafragmanya tidak bekerja, otot-otot tubuh remaja berusia 18 tahun harus bekerja ekstra untuk melindungi tubuhnya. Tak heran ketika ia terserang infeksi seperti pneumonia, maka kondisi Arpit bisa lebih buruk ketimbang pasien pneumonia pada umumnya.
Dr Sanjeeth Peter dari DDMM Heart Institute, Nadiad sendiri mengingatkan Arpit bisa saja meregang nyawa setiap saat, sebab tubuhnya sangat rentan. Bila saja Arpit terpeleset, terjatuh atau terbentur sesuatu, hal terburuk bisa saja terjadi.
Apalagi setelah diperiksa Dr Peter menemukan ada lima jenis kelainan yang terjadi pada tubuh Arpit, di antaranya gangguan pada perut di atas pusarnya, dan kecacatan di dalam jantungnya. "Kami tak tahu persis sampai kapan ia bisa terus hidup seperti ini," terangnya.
Baca juga: Jantungnya Sempat Tak Berdetak 8 Menit Setelah Dilahirkan, Bayi Ini Selamat
Namun seperti halnya putranya, ayah Arpit, Vikrambhai mengaku tak pernah melihat adanya komplikasi pada diri Arpit. Bahkan di saat-saat tertentu, pria ini merasa Arpit jauh lebih sehat daripada remaja seusianya, sehingga ia merasa tak perlu membawa Arpit ke dokter atau mengusahakan agar putranya dioperasi.
Meski begitu Vikrambhai tak keberatan ketika Arpit akhirnya ditawarin untuk melakukan tindakan bedah. Tujuannya adalah untuk mengembalikan jantung Arpit ke posisi yang benar. Arpit sendiri berkenan melakukannya setelah membaca tentang kasus serupa yang dialami seorang gadis di China. (lll/vit)











































