Bangun dari Tidur 14 Km dari Rumah Gara-gara Sleepwalking

True Story

Bangun dari Tidur 14 Km dari Rumah Gara-gara Sleepwalking

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 30 Okt 2015 11:05 WIB
Bangun dari Tidur 14 Km dari Rumah Gara-gara Sleepwalking
Foto: thinkstock
Jakarta - Selasa (27/10) lalu, Taylor Gammel dilaporkan hilang dari rumah. Sayangnya orang tua Taylor baru menyadari kepergian remaja itu pada pukul 6 pagi, meskipun sebenarnya ia sudah tidak terlihat di rumah sejak pukul 10 malam sebelumnya.

Pihak berwajib pun bergegas menyebar tim pencari ke berbagai tempat. Hingga akhirnya seorang petugas dari Jefferson County Sheriff melapor telah menemukan seorang remaja perempuan yang hanya mengenakan celana olahraga, kaos, dan kaus kaki tanpa sepatu.

Setelah dipastikan bahwa remaja itu adalah Taylor, sebuah fakta mengejutkan terungkap. Lokasi ditemukannya Taylor ternyata berjarak sekitar 14 km dari rumahnya di Denver, Colorado.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia seperti bangun dari tidur, dan berada di pinggir jalan. Tapi ia tahu di mana posisinya sekarang," tutur Mark Techmeyer dari Jefferson County Sheriff kepada ABC News dan dikutip Jumat (30/10/2014).

Namun saat ditanya oleh petugas bagaimana ia bisa berada jauh dari rumah dengan mengenakan pakaian ala kadarnya, Taylor menjawab ia tak ingat apapun.

Mark sempat menduga Taylor naik bis di tengah jalan. Hanya saja Taylor kedapatan tidak membawa dompet, uang ataupun kartu identitas, sehingga Mark merasa mustahil bila Taylor benar-benar melakukannya. Beruntung Taylor tidak kekurangan suatu apapun, dan ia bisa dikembalikan ke orang tuanya dengan selamat.

Baca juga: Idap Sleepwalking, Gadis Ini Bisa Bermain Piano Sambil Tidur 

Dr Shlini Paruthi, ahli tidur dan juga profesor di bidang kedokteran anak dan penyakit dalam St Louis University menjelaskan, orang yang sedang sleepwalking berada di bawah alam sadarnya. Kendati begitu kebanyakan dari mereka terlihat seperti dalam keadaan sadar dari luar.

"Matanya terbuka dan bahkan bola matanya berkaca-kaca. Mereka juga bisa melakukan hal-hal kecil seperti menuruni tangga atau melakukan rutinitas hariannya, tetapi tempatnya saja yang salah," paparnya.

Bahkan sebagian dari mereka bisa makan atau berkendara sambil tetap tertidur, dan tidak terbangun sama sekali. "Mereka mungkin bisa ngeri sendiri kalau tahu apa yang terjadi sebelumnya," imbuh Dr Paruthi.

Namun ketika diminta menanggapi kasus Taylor, Dr Paruthi mengaku tak pernah mendengar ada pengidap sleepwalking yang bisa berjalan sejauh itu sembari terlelap.

Ia lantas menyarankan agar keluarga mengawasi anggotanya yang memiliki kebiasaan ini, dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga keselamatan mereka. Semisal memasang pintu atau jendela yang beralarm, sehingga ketika anggota keluarga yang bisa sleepwalking ini melewatinya, maka seisi rumah akan menyadari dan menghentikan langkah mereka.

"Penting juga untuk menyimpan benda-benda berbahaya seperti pisau dan senapan di tempat yang terkunci. Tak terkecuali kunci mobil," pungkasnya.

Baca juga: Sleepwalking, Salah Satu Penyebab Tubuh Memar Ketika Bangun Tidur  (lll/up)

Berita Terkait