Olahraga Tak Boleh 'Maksa', Salah-salah Malah Bikin Ostheoarthritis

Olahraga Tak Boleh 'Maksa', Salah-salah Malah Bikin Ostheoarthritis

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 04 Nov 2015 08:33 WIB
Olahraga Tak Boleh Maksa, Salah-salah Malah Bikin Ostheoarthritis
Foto: thinkstock
Jakarta - Manfaat olahraga yang baik untuk tubuh bisa malah berbalik jadi bumerang bila dilakukan sembarangan. Cedera adalah hal umum yang bisa terjadi dari efek negatif olahraga dan lebih jauh lagi bisa juga picu kondisi ostheoarthritis (OA).

Dijelaskan oleh dr Adrian W. Tarigan, SpOT, dari Rumah Sakit Jakarta bahwa OA terjadi karena bantalan tulang rawan di sendi rusak sehingga tulang-tulang akan bergesekkan ketika bergerak. Penyebabnya bisa bermacam-macam mulai dari efek penyakit sampai adanya tekanan beban berlebih pada sendi.

Menurut dr Adrian kondisi biasanya menyerang orang lanjut usia tapi bisa juga menyerang orang lebih muda. Dalam hal ini faktor dominan yang membuat OA menyerang usia muda adalah karena cedera olahraga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kan suka ikut-ikutan tuh orang diajak temen maraton asal ikut aja. Kalau memang jarang olahraga dua minggu atau satu minggu sekali mending enggak usah memaksa. Itu malah yang bikin sakit," kata dr Adrian ketika ditemui pada seminar OA di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Rabu (4/11/2015).

Baca juga: Ini Bedanya Radang Sendi dengan Pegal Linu Biasa

Menurut dr Adrian seseorang yang tak biasa berolahraga lebih disarankan untuk rutin lakukan peregangan. Cara tersebut lebih aman untuk menjaga kebugaran tubuh bila dibandingkan olahraha-olahraga yang berat.

Namun bila memang ingin melakukan olahraga seperti lari misalnya, pastikan urutan tata laksananya benar. dr Adrian mengingatkan bahwa ada fase pemanasan, olahraga, lalu pendinginan yang harus dilakukan dan itu semua punya maksud dan tujuannya sehingga jangan dilupakan.

"Bukannya cooling down malah gadget yang dipegang, langsung berhenti saja. Besok-besok yang seperti itu datang ke rumah sakit ketemu saya betisnya keram. Bukan olahraga yang seperti itu," tutup dr Adrian.

Baca juga: Obesitas dan Jarang Olahraga Tingkatkan Risiko Nyeri Sendi Lutut


(fds/up)

Berita Terkait