Saat Tengkorak Tidak Tumbuh dan Malah Merusak Otak si Kecil

Saat Tengkorak Tidak Tumbuh dan Malah Merusak Otak si Kecil

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 09 Nov 2015 09:35 WIB
Saat Tengkorak Tidak Tumbuh dan Malah Merusak Otak si Kecil
Foto: thinkstock
Jakarta - Cruz Gorman, bocah 2 tahun di Australia mengalami kondisi langka yang membuat tulang tengkoraknya tidak tumbuh mengimbangi otaknya. Ia mengidap craniosynostosis.

Ibu Cruz, Bec Gorman sebenarnya sudah lama menyadari ada yang tidak beres dengan kepala anaknya. Berbeda dengan kepala anak lainnya, bentuk kepala Cruz sempit dan memanjang.

Beberapa dokter telah didatangi, namun sebagian besar tidak menganggapnya sebagai masalah serius. Sebagian di antaranya justru menyarankan bantal berbentuk donat sebagai alas tidur menyesuaikan bentuk kepala Cruz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai akhirnya, warga Shell Cove ini mendatangi seorang dokter anak di Wollongong untuk tes alergi. Saat itulah, kecurigaan muncul dan Cruz disarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih teliti.

"Dokter itu mengatakan, Cruz diduga mengidap craniosynostosis. Cruz lalu menjalani pemeriksaan sinar X, dan ya, tengkoraknya menyatu," kata Miss Gorman, seperti dikutip dari News.com.au, Senin (9/11/2015).

Baca juga: Kisah Christian, Tetap Ceria Meski Terlahir dengan Wajah Tak Sempurna

Normalnya, tengkorak anak-anak terdiri dari 45 tulang yang terpisah dan baru menyatu setelah otaknya selesai tumbuh. Pada tengkorak Cruz, tulang-tulang tersebut sudah menyatu sejak bayi sehingga tidak bisa mengimbangi pertumbuhan otaknya. Dengan kata lain, otaknya terjepit.

"Otaknya menekan ke depan dan ke belakang sehingga bentuk kepalanya sempit dan memanjang. Kepala bagian depan menonjol dan bagian belakang seperti peluru," jelas Miss Gorman.

Diperkirakan kondisi langka ini hanya menyerang 1 dari 2.500 anak di seluruh dunia. Jika tidak tertangani, pengidapnya bisa mengalami gangguan penglihatan, kerusakan mental, dan penurunan tingkat kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient).

Keluarga Cruz telah mendatangi Australian Craniofacial Unit di Adelaide. Di tempat tersebut, Cruz menjalani operasi rekonstruksi tengkorak. Operasi tersebut menyisakan luka zig-zag yang menghubungkan kedua telinganya. Dokter juga memotong tulang tengkorak seukuran 15 cm x 7 cm untuk dibentuk ulang.

Kondisi Cruz, yang usianya akan genap 3 tahun bulan depan, kini sudah membaik. Setiap tahun hingga kelak Cruz berusia 16 tahun, perkembangan otak dan tengkoraknya akan dimonitor secara rutin.

Baca juga: Transplantasi Tengkorak Pertama Sukses Dilakukan di Texas (up/up)

Berita Terkait