"Pemerintah setidaknya harus memberi kami kondom sehingga kami dapat menghasilkan uang. Jika kami terjangkit infeksi itu, kami akan mati," kata Shaalu (32), salah seorang pekerja seks di New Delhi, dikutip dari Fox News, Selasa (10/11/2015).
Baca juga: Studi: Orang Tua Bicara Seks pada Remaja, Perilaku Berisiko Berkurang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sekitar dua pertiga dari 31 unit penanggulangan HIV-AIDS di India mengalami kekurangan pasokan kondom untuk satu bulan. Beberapa tempat hanya memiliki persediaan kondom untuk beberapa hari ke depan saja.
Baca juga: Klaim Beri Klimaks Berulang Kali, Produsen Kondom Jerman Ini Kena Tegur
Beberapa pengamat mengkhawatirkan kelangkaan persediaan itu dapat membawa pada pilihan hubungan seksual yang tak aman dan meningkatkan korban infeksi HIV-AIDS terutama pada kalangan orang menengah ke bawah secara sosial. "Tanpa ada cara untuk menghalangi HIV-AIDS di komunitas mereka adalah bencana," kata Mona Mishra, Aktivis yang menjalankan kampanye Momentum Nasional AIDS.
Kondom sebenarnya dijual bebas di pasar, namun pekerja seks perempuan masih ragu untuk membelinya dari toko medis karena masih tabu secara sosial. Kekurangan 'pengaman' ini dikarenakan pemerintah India sedang mengalami krisis dana sehingga terjadi keterlambatan pengadaan kondom yang mengganggu pasokan kondom gratis.
Pihak Organisasi Pengendalian AIDS Nasional India (NACO) berharap stok kembali dicukupi dalam kurung waktu 15-20 hari ke depan.
(up/up)











































