Awalnya, Kayden yakin jika terapi testosteron yang ia jalani tidak akan bisa membuatnya hamil. Namun, selama enam minggu ia terpaksa berhenti menjalani terapi karena akan melakukan mastektomi. Saat itulah, ia mendapati perutnya membesar. Punggung Kayden juga pegal bukan main hingga pasangannya, Elijah, harus rutin memijatnya dan Kayden pun hanya bisa berbaring di tempat tidur.
"Saya juga merasa seperti ada sebuah bantal di perut saya. Awalnya Elijah dan saya iseng mengira saya hamil. Tapi saat menggunakan test pack, hasilnya positif. Kami pun ke dokter dan saat itu dikatakan dokter saya sudah hamil 21 minggu," kata Kayden yang akhirnya menikah dengan Elijah di bulan Juli 2013 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Binaragawan dengan Tinggi 1,2 Meter Ini Jatuh Cinta pada Wanita Transgender
Setelah melahirkan, Kayden juga berhenti bekerja agar bisa merawat Azaelia. Elijah juga terpaksa hanya bekerja 10 jam sehari karena ia harus membantu Kayden yang selama setahun mengalami depresi pasca melahirkan. Pertama kali menggendong Azaelia, Kayden tak percaya bahwa bayi mungil itu bisa lahir dari rahimnya. Kini, Kayden dan Elijah sedang memikirkan masak-masak bagaimana caranya mereka bisa memberi tahu putrinya jika Kayden, yang notabene adalah ibunya sudah berubah menjadi lelaki.
![]() |
Diakui Kayden, tidak mudah baginya untuk memutuskan menjadi transgender. Sejak kecil, Kayden selalu bermain dengan tiga kakak laki-lakinya. Ia pun gemar melakukan permainan anak laki-laki, bahkan untuk bermain peran, ia lebih suka menjadi bapak atau suami. Sampai berusia 20 tahun, Kayden masih bimbang dengan apa yang ia alami. Bahkan, Kayden sempat berpikir ia adalah seorang lesbian.
"Puncaknya saat saya depresi dan mau bunuh diri. Saya pun mencari informasi di internet hingga akhirnya memutuskan menjadi transgender. Tidak mudah memberi pengertian pada keluarga saya tapi akhirnya mereka bisa menerima keputusan saya," kenang Kayden, dikutip dari Mirror pada Jumat (13/11/2015).
Di tahun 2012, Kayden bertemu dengan Elijah. Saat itu, mereka merasa cocok dan akhirnya memutuskan untuk bertemu langsung di New York. Hubungan mereka pun berlanjut hingga kini. Sama seperti Kayden, masa kecil dan remaja Elijah nyatanya tak semulus remaja laki-laki lainnya.
"Saat remaja, saya banyak melihat teman ibu yang gay. Bahkan mereka sempat mengatakan pada ibu saya, jika saya sepertinya akan menjadi gay. Ibu saya pun marah. Dan pada akhirnya saya bertemu dengan Kayden hingga kini kami memiliki seorang putri yang mempesona dan keluarga yang bahagia," tutur Elijah.
Baca juga: 10 Kisah Transgender Anak, Berjuang dengan Jenis Kelamin di Usia Muda (1)
(rdn/vit)












































