Data Kementerian Kesehatan mengatakan HIV pertama kali ditemukan di provinsi Bali pada tahun 1987. Kala itu, populasi yang paling terancam adalah waria akibat maraknya hubungan seks tidak aman.
Memasuki pertengahan tahun 1990-an, angka pengidap HIV bergeser dari waria menuju pengguna narkoba suntik. Hal ini dikarenakan maraknya penggunaan narkoba jenis putaw dan sabu yang kala itu masih baru di Indonesia.
Baca juga: Stop Kucilkan Pasien! HIV Tak Menular Hanya dengan Berdekatan
Tahun 2000-an program penanganan HIV untuk pengguna narkoba suntik mulai diperkenalkan, yakni pembagian jarum suntik steril. Penularan melalui jarum suntik pun menurun, namun kembali meningkat pada kelompok gay, waria dan lesbian (GWL).
Lalu bagaimana sebenarnya situasi HIV-AIDS di Indonesia saat ini? Infografis di bawah ini bisa menggambarkannya.
![]() |
(mrs/up)












































