Berikan Dukungan, Menristekdikti Kunjungi Laboratorium Riset Dr Warsito

Rompi Antikanker Warsito

Berikan Dukungan, Menristekdikti Kunjungi Laboratorium Riset Dr Warsito

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 08 Des 2015 07:01 WIB
Berikan Dukungan, Menristekdikti Kunjungi Laboratorium Riset Dr Warsito
Foto: M Reza Sulaiman
Jakarta - Petang hari di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, cukup berbeda. Nampak para wartawan duduk berkumpul di depan laboratorium riset kanker PT Edwar Technology milik Dr Warsito Purwo Taruno, M.Eng. Ada apa?

Rupanya mereka sedang menunggu kedatangan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohamad Nasir, PhD, Ak, yang akan berkunjung. Direktur PT Edwar Technology, Fauzan Zidni, nampak sudah siap menyambut kedatangan Pak Menteri.

"Termasuk dadakan juga. Kami baru dikasih tahu siang tadi," ungkap Fauzan kepada detikHealth di lokasi, Jl Jalur Sutera, Kavling Spektra Blok 23 BC, No 10-12, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Senin (7/12/2015) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rombongan yang dinanti pun tiba sekitar pukul 17.25 WIB. Menristekdikti Prof M Nasir datang didampingi Dr Muhammad Dimyati, M.Sc, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, serta bebera orang staf lainnya. Ia sekilas menyapa awak media yang menunggu lalu langsung masuk ke laboratorium dan bertemu dengan Dr Warsito. Sayangnya, pertemuan ini tertutup untuk awak media.

Pertemuan itu berlangsung selama 30 menit. Dr Warsito pun mengantar Prof Nasir berkeliling laboratorium sembari menjelaskan berbagai hal, antara lain teknologi Electrical Capaticance Volume Tomography (ECVT) yang digunakan untuk mendiagnosis aktivitas otak dan diklaim dapat mendiagnosis kanker batang otak dan payudara, serta Electro Capacitive Cancer Therapy (ECCT) yang konon dapat membasmi sel kanker di dalam tubuh.


Menristekdikti saat mengunjungi laboratorium Dr Warsito (Foto: M Reza Sulaiman/detikHealth)


Baca juga: Aturan-aturan Ini Jadi Sandungan Bagi Dr Warsito dan Rompi Antikankernya

Penjelasan juga diberikan kepada awak media yang menunggu. Di depan Menristekdikti dan awak media, Dr Warsito menerangkan sejarah penelitian ECVT, kegunaan, pengembangan ke bidang medis dan pemanfaatannya di Indonesia. Ia juga menjelaskan ECCT secara ringkas, yang lebih dikenal masyarakat sebagai rompi antikanker.

"ECVT bisa digunakan untuk skrining kanker dan akan bermanfaat jika ada di Puskesmas. Masyarakat kelas bawah akan lebih mudah mendapat akses diagnosis kanker dan lebih cepat," ungkap Dr Warsito.

Kepada awak media, ada dua poin penting yang disampaikan oleh Prof Nasir. Pertama adalah dukungannya kepada Dr Warsito untuk melanjutkan penelitian. Dan yang kedua adalah permintaan kepada Kementerian Kesehatan untuk melakukan pendampingan kepada Dr Warsito dalam melakukan penelitian.

"Jangan menyerah, jangan putus asa untuk Pak Warsito. Kami dari Kemristekdikti selalu mendukung dan memback-up inovasi karya anak bangsa," paparnya.

"Kita juga akan ajak komunikasi ibu Menteri Kesehatan. Bagaimana supaya penelitian ini didampingi dan melakukan scale-up, jangan malah ditutup," tandasnya lagi.

Kemenkes saat ini memang sedang melakukan review terhadap penelitian Dr Warsito terkait kaidah-kaidah uji klinis. Review dilakukan selama 30 hari dengan melibatkan peneliti dan pakar onkologi.

Baca juga: Jika Review Ditolak, Dr Warsito Pertimbangkan Penelitian di Luar Negeri (mrs/up)
Rompi Antikanker Dr Warsito
14 Konten
Riset kontroversial rompi antikanker temuan Dr Warsito memasuki babak baru. Penemunya menyepakati 3 hal bersama Kementerian Kesehatan, salah satunya untuk me-review riset tersebut.

Berita Terkait