Seperti penuturan drg Dwi Anie Lestari, SpOrt, pengurus Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) Komda Jaya, renggangnya gigi susu pada anak, terutama balita menunjukkan perkembangan gigi dan mulutnya yang baik. Sebab, pada dasarnya setelah tumbuh, gigi tidak akan bertambah besar.
"Saat gigi susu tumbuh dengan ukuran segitu, ya ukurannya bakal segitu. Nah, sebenarnya yang tumbuh itu rahang. Sehingga saat rahangnya membesar, giginya terlihat jarang. Dulunya gigi anak rapat kok jadi renggang, itu berarti bagus," terang drg Dwi usai Peluncuran Formula Orthodontic Series di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (15/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toh nantinya, gigi susu akan tanggal kemudian tumbuh gigi tetap yang berukuran lebih besar. Sehingga, saat tumbuh gigi tetap atau gigi dewasa, susunan gigi akan rapi karena rahang anak berkembang dengan baik.
Meski demikian, drg Dewi mengingatkan jika tetap penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut si kecil. Cara yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan kebiasaan sikat gigi minimal dua kali sehari setelah makan dan sebelum tidur, membatasi konsumsi makanan manis, dan pastinya rutin mengajak si kecil cek ke dokter gigi tiap enam bulan sekali.
Selain itu, drg Dwi menekankan, jika kerenggangan gigi terjadi di usia dewasa. Hal ini bisa saja mengindikasikan terjadinya malokusi dan pemasangan kawat gigi diperlukan untuk merapikan kembali susunan gigi.
Baca juga: drg Suzanty Ariany Punya Segudang Cara Agar Anak Tak Takut ke Dokter Gigi (rdn/up)











































