"Maka dari itu perlunya tindakan segera untuk mengobati lecet pada puting. Apabila dibiarkan, dampaknya tidak hanya pada air susu ibu saja tetapi juga memengaruhi sang anak," jelas Mia Sutanto, Ketua umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) di sela-sela rangkaian acara AIMI Breastfeeding Fair 2015, di Bintaro Jaya Xchange, Banten, Sabtu (19/20/2015).
Baca juga: Kenang Bayinya yang Meninggal di Kandungan, Ibu Ini Donorkan 400 Liter ASI
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya, menyusui itu tidak pada puting tetapi menyusui pada payudara. Puting hanya tempat untuk mengeluarkan ASInya," lanjutnya.
Untuk mengatasi lecet pada puting sebaiknya bertemu dengan konselor menyusui. Hal ini diperlukan untuk mengetahui penyebab lecet yang terjadi pada puting.
"Kalau sudah mengetahuinya dan dapat disembuhkan, tidak perlu memakan waktu lama cukup 2-3 hari saja puting dapat sembuh kembali," kata Mia.
Maka dari itu perlu mengedukasikan para ibu, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menyusui. "Saat ini kami gencar sekali mengadakan kelas edukasi menyusui agar sang ibu yang sedang hamil dapat belajar. Mulai dari cara menyusui yang benar hingga cara mendekap anak saat menyusui supaya puting tidak sakit atau lecet," kata Mia.
Baca juga: Ketika Bayi Baru Lahir Sudah Kecanduan Narkoba
Apabila lecet pada puting dibiarkan saja, salah satu dampaknya adalah terjadinya infeksi pada payudara. Ini bisa disebabkan oleh kuman yang masuk melalui mulut dan hidung bayi ke dalam payudara melalui puting yang lecet dan retak tersebut. Akibatnya yang akan timbul seperti puting tampak bengkak, kemerahan, terasa nyeri dan timbul demam. (vit/vit)











































