Dijelaskan dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.
"Sementara motorik halus, gerakannya hanya melibatkan bagian tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan gerakan jari jemari tangan, plus koordinasi mata dan tangan," kata dr Meta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Di Sekolah Ini Batik Jadi Sarana Latihan Motorik Anak-anak Autis
Untuk manfaat, dikatakan dr Meta pada dasarnya motorik kasar untuk bergerak yang nelibatkan otot besar seperti berjalan, lari, dan naik tangga. Sedangkan motorik halus berhubungan dengan koordinasi otot kecil dan mata. Misalnya ketika anak bermain puzzle dan menyusun balok, maka ia sedang menggunakan kemampuan motorik halusnya.
Dihubungi terpisah, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi MPsi mengatakan motorik halus sifatnya lebih menggunakan tangan, sedangkan motorik kasar lebih menggunakan seluruh tubuh.
"Manfaatnya sendiri kalau motorik halus itu misalnya tulisannya jadi bagus. Terus kalau motorik kasar itu misalnya keseimbangannya bagus," tutur pemilik akun twitter @ratihyepe ini.
Maka dari itu, Ratih mengungkapkan biasanya anak laki-laki kemampuan motoriknya halusnya lambat, tetapi motorik kasarnya cepat berkembang. Sebaliknya, anak perempuan memiliki kemampuan motorik kasar yang lambat berkembang tetapi motorik halusnya cepat berkembang.
Baca juga: Kreativitas Bisa Terasah Saat Anak Punya Kesempatan Selesaikan Masalah
(rdn/vit)











































