Dikatakan dr M Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, kehamilan lewai waktu adalah usia kandungan lebih dari 41 minggu. Tidak semua kehamilan ini harus dioperasi caesar.
Baca juga: Morning Sickness Ketika Hamil Tua, Berbahayakah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Alfiben, SpOG, dari RS Permata Depok menyebut operasi caesar merupakan jalan terakhir. Jika sudah diinduksi namun bayi tak kunjung keluar, operasi caesar menjadi solusinya.
"Bisa dengan cara induksi namun, kalau bayinya gak keluar-keluar harus dicaesar," ungkapnya.
Kehamilan lewat waktu sendiri memiliki banyak risiko untuk ibu maupun janin. Yang paling parah adalah fungsi plasenta atau ari-ari yang menurun.
Seperti diketahui, plasenta merupakan satu-satunya saluran yang memberikan nutrisi dari ibu kepada bayi. Jika fungsi plasenta menurun, ada kemungkinan bayi tidak mendapat nutrisi dan menyebabkan kematian janin.
"Apabila lebih 41 minggu fungsi plasenta menjadi menurun. Lalu kekurangan oksigen. ibu dan janin menjadi lebih lemah. Kemudian, staminan ibu menurun," papar dr Ari.
Baca juga: Minum Rebusan Rumput Fatima untuk Perlancar Persalinan, Disarankan Tidak? (mrs/up)











































