dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran mengungkapkan, idealnya anak tidur dalam kisaran 10-13 jam sehari. Sedangkan jika mengacu pada pedoman tidur berdasarkan usia anak yang ditetapkan National Sleep Foundation, balita minimal tidur 11 jam; anak-anak prasekolah minimal tidur 10 jam; dan anak-anak usia sekolah minimal 9 jam.
"Sleep setting-nya juga sama dengan orang tua. Seperti rasa aman saat tidur, ruangan cukup sejuk atau cahayanya remang-remang namun tidak gelap," paparnya kepada detikHealth dan ditulis pada Kamis (14/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi kata dr Andreas atau lebih akrab disapa dr Ade ini, gejala kurang tidur pada anak berbeda dengan orang dewasa. Bila kurang tidur, orang dewasa cenderung memperlihatkannya dengan ekspresi mengantuk, lelah atau tidak bisa berkonsentrasi. Sedangkan anak-anak yang kurang tidur akan lebih hiperaktif seperti rewel dan berperilaku agresif.
Anak yang kurang tidur juga sulit bangun pagi dan kerap tertidur sampai lelap di siang hari. Selain itu, karena masih lelah umumnya anak akan tampak kelelahan dan lemas sepanjang hari.
Sebuah penelitian di Colorado juga mengungkap, gara-gara kurang tidur sedikit saja, misalnya 30-60 menit per malam, anak sudah mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, duduk diam dan memperhatikan saat berada di sekolah. Akibatnya, performa anak di sekolah juga menurun.
Baca juga: Asal Nyaman, Tidur Tanpa Pakaian Boleh-boleh Saja
Salah satu cara yang bisa dipakai orang tua untuk mengatasi hal ini adalah membacakan dongeng untuk mereka. Cara ini mungkin sudah ketinggalan zaman, namun terbukti efektif membuat anak terlelap.
"Sebagai pengantar tidur, dongeng juga bisa menimbulkan rasa nyaman pada anak. Apalagi bagi mereka yang tidak terbiasa tidur sendiri dan sudah mengerti atau takut karena suatu hal," jelas dr Ade.
Psikolog anak dan remaja, Alzena Masykouri, M.Psi. mengutarakan, kebiasaan mendongeng sebaiknya sudah dimulai sejak anak masih berusia tiga bulan. Terserah siapa yang mau membacakan, bisa ayah atau ibu, yang terpenting harus ekspresif dan dapat membawakan dongeng dengan menarik. Membacakan dongeng juga tak perlu lama-lama, cukup 5-10 menit saja.
"Kan sekarang banyak juga buku cerita untuk anak yang terbuat dari kain, jadi sambil dia dengar cerita, dia bisa melihat sambil menyentuh tekstur buku itu, untuk sekalian melatih motorik halusnya," pesannya.
Baca juga: Baru Lahir, Pola Tidur Bayi Masih Harus Dibentuk
Satu hal lagi, jangan biasakan anak membawa dan memainkan gadget di kamar tidur. Riset dari University of California menyebutkan, anak-anak yang terbiasa membawa gadget ke tempat tidur memiliki kualitas dan jam tidur yang lebih sedikit ketimbang anak yang tidak memilikinya.
Bayangkan, orang dewasa saja bisa menderita karena paparan gadget semacam ini, apalagi anak-anak.
(lll/vit)











































