Onkolog dr Marlinda Adham SpTHT-KL(K) dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan setidaknya, lakukan sakuri sebulan sekali. Sama seperti pada kanker payudara, sakuri bertujuan untuk melihat apakah ada lesi yang mencurigakan sehingga bisa dilakukan pemeriksaan apakah lesi tersebut merupakan ciri kanker kulit atau bukan.
"Ya sebelum mandilah kita lakukan pakai kaca besar gitu, kita lihat di kulit kita ini ada lesi apa nggak, terutama di bagian yang nggak ketahuan misalnya di ketiak, di bagian yang tertutup bra. Karena kan kalau di wajah kelihatan ya, kalau di bagian seperti itu kan sering terabaikan," kata dr Linda saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lesi sekecil apapun, menurut dr Linda perlu mendapat perhatian. Jika saat melakukan sakuri ditemukan lesi, perhatikan lagi kondisi lesi di pemeriksaan selanjutnya. Selain lesi, gatal, benjolan, atau kulit yang kasar juga patut diperhatikan.
Saat melakukan sakuri, periksa bagian depan dan belakang tubuh menggunakan kaca besar. Kemudian, periksa bagian samping kanan dan kiri tubuh dengan kedua lengan dinaikkan. Lalu, tekuk siku dan cermati bagian dalam maupun luar lengan bawah, lengan atas, dan telapak tangan maupun punggung tangan.
dr Linda menambahkan, jangan lupa amati bagian luar dan dalam tungkai sampai ke kaki, termasuk telapak kaki dan sela-sela jari kaki. Selain itu, amati pula bagian belakang leher dan kulit kepala dengan bantuan cermin kecil.
"Saat melakukannya, jangan lupa sisihkan rambut bergantian agar area belakang bisa terlihat jelas. Terakhir, periksa bagian punggung dan bokong dengan bantuan cermin kecil," pungkas dr Linda.
Baca juga: Kecanduan Tanning Sejak Remaja, Lisa Kena Kanker Kulit di Usia 33 Tahun
(rdn/vit)











































