Kisah berawal dari seorang pria asal Prancis yang baru saja pulang dari berlibur di Pasifik Selatan selama sebulan. Sepuluh hari kemudian, ia dilarikan ke ICU dalam keadaan koma. Dari pelaporan keluarganya, sebelum koma, pria ini sempat mengalami demam dan muncul ruam di kulitnya.
Tim medis yang menanganinya kemudian memutuskan melakukan scan otak. Dari situ terungkap, pria ini mengalami radang pada otak berikut selaput yang menyelimutinya, atau disebut dengan 'meningoencephalitis'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepengatahuan kami, ini yang pertama kalinya dilaporkan. Kami tidak mengatakan virus Zika penyebabnya, tetapi kami tidak menemukan penyebab infeksi lain, baik virus maupun bakteri," ungkap salah satu tim peneliti, Guillaume Carteaux dari Assistance Publique–Hopitaux de Paris.
Baca juga: Soal Dugaan Mikrosefali Akibat Virus Zika, Ini Tanggapan Pakar
Menariknya, pria yang hanya diketahui berumur 81 tahun itu tiba-tiba terbangun dari koma setelah satu hari dirawat. Namun karena ia dilaporkan mengalami halusinasi dan juga tangan kirinya terasa lemas, ia masih harus menjalani perawatan intensif.
Meski begitu, kondisinya membaik dengan sendirinya, tanpa diberi pengobatan khusus. Ia pun akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah 17 hari dirawat dan benar-benar pulih 38 hari kemudian. Demikian seperti dilaporkan Livescience.
Baca juga: Selain Mikrosefali, Virus Zika Juga Dikaitkan dengan 4 Penyakit Ini
Sebelumnya, tim peneliti dari Prancis lainnya juga menduga adanya keterkaitan antara virus Zika dengan kondisi yang disebut myelitis pada seorang gadis remaja di sebuah pulau bernama Guadeloupe di Kepulauan Karibia, Januari lalu.
Myelitis merupakan peradangan pada saraf tulang belakang. Bila dibiarkan, myelitis dapat menyebabkan kelumpuhan. Tim ini mengaku menemukan virus Zika dalam jumlah besar di cairan serebrospinal, darah, hingga urine gadis berumur 15 tahun ini. Namun mereka juga belum berani memastikan adanya keterkaitan langsung antara virus Zika dengan kondisi tersebut.
Sebelum myelitis, virus Zika juga diduga memicu kondisi kelumpuhan lain yang disebut sindrom Guillain-Barre yang lebih langka. (lll/vit)











































