Tahun 2015, seorang pria di Guangdong Cina tewas terbakar dalam sebuah chamber atau ruang khusus untuk terapi hiperbarik. Saat menjalani terapi hiperbarik untuk penyembuhan luka, pria bernama Liu Hung ini menyalakan rokok yang akhirnya menyulut ledakan maut.
Sementara pada 2012, ledakan chamber hiperbarik juga terjadi di Florida. Ledakan tersebut terdengar hingga 50 km dan serpihannya berhamburan hingga jarak 400 meter. Erica Marshall (28) tewas dalam insiden tersebut, sedangkan Sorcha Moneley (33) mengalami cedera serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Kerusakan akibat ledakan chamber hiperbarik di Florida (dok: Marion County Sheriff's Office via Orlando Sentinel) |
Baca juga: Hiperbarik Oksigen, Terapi untuk Bantu Cukupi Kebutuhan Oksigen dalam Darah
Ledakan chamber hiperbarik juga terjadi di sebuah klinik di Lauderdale-by-the-Sea, Florida pada 2009. Ledakan ini menewaskan Vicenza Pesce (62) dan cucunya Francesco Martinisi (4). Sang cucu tengah menjalani terapi hiperbarik untuk mengatasi kondisi cacat otak cerebral palsy.
![]() Ledakan chamber hiperbarik di Florida menewaskan nenek dan cucu (dok: Martinisi's Family) |
Terapi hiperbarik merupakan sebuah teknik pengobatan dengan pemberian dengan oksigen murni dalam ruangan bertekanan tinggi. Teknik ini dipercaya akan meningkatkan suplai oksigen dalam darah, sehingga membantu mempercepat pemulihan luka serta penyembuhan penyakit.
Pada berbagai jenis penyakit penyelaman seperti decompression sickness dan emboli gas arteri, terapi hiperbarik bisa diberikan sebagai terapi utama. Demikian juga pada keracunan gas CO (karbon monoksida, HCN (Asam Sianida), dan H2S (hidrogen sulfida).
Baca juga: Terapi Hiperbarik, Terapi Oksigen Bertekanan untuk Berbagai Penyakit (up/ajg)













































