"Efek samping dalam pengobatan pasti ada. Tapi ini tidak selalu terjadi, melainkan kemungkinan bisa terjadi," kata dr Erick Supondha, MKK yang memberikan layanan hiperbarik pada pasien di RS Bethsaida Tangerang saat ditemui di tempat praktiknya, Selasa (15/6/2016).
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi antara lain trauma tekanan tinggi, di mana bisa terjadi cedera di area tubuh tertentu seperti hidung dan telinga. Keracunan oksigen juga mungkin terjadi lantaran bernapas tidak semestinya di ruang hiperbarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Agar Tak Membahayakan, Dilarang Bawa Barang-barang Ini ke Chamber Hiperbarik
Agar efek samping terminimalkan, pasien yang menjalani terapi didampingi perawat yang akan mengajarkan cara menyesuaikan diri terhadap tekanan dan metode pernapasan yang benar dalam ruang hiperbarik.
Selain itu orang dengan kelainan paru tidak diperbolehkan menjalani terapi ini. Pun mereka yang memiliki infeksi saluran napas atas sebab akan menyebabkan kesulitan menyesuaikan diri di ruangan hiperbarik. Karena itu, disarankan konsultasi dulu ke dokter sebelum menjalani terapi.
Baca juga: Kecelakaan-kecelakaan Terapi Hiperbarik di Berbagai Negara
Lebih jelas tentang terapi oksigen hiperbarik, bisa disimak dalam video berikut ini:
(vit/up)











































