Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait minum air putih, dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Tak Perlu Ditambah Zat Lain
|
Foto: Thinkstock
|
Ahli ginjal anak FKUI-RSCM, DR dr Sudung O. Pardede, SpA(K), mengingatkan kebiasaan mengonsumsi minuman dengan zat pewarna dan perasa ini perlahan-lahan bisa membuat berat badan meningkat. Dalam jangka panjang, risiko penyakit seperti sakit jantung dan ginjal pun bisa menyerang.
Baca juga: Minum Minuman Panas Saat Cuaca Terik Bisa Bikin Tubuh Lebih Adem?
2. Bisa Bantu Kurangi Asupan Kalori
|
Foto: Thinkstock
|
Dalam studi ini ditemukan pula ketika seseorang menambah porsi air putih dua atau tiga gelas, maka diaa mengonsumsi 205 kalori, 18 gram gula, 235 mg sodium, dan 21 gram lemak lebih sedikit.
3. Air Hangat Bikin Langsing?
|
Foto: thinkstock
|
Namun menurutnya, air dingin lebih memberikan efek positif terhadap berat badan, karena untuk menyamakan suhu air di dalam lambung seseorang akan membakar kalori lebih banyak. Meski begitu, efeknya sangat kecil.
4. Jumlah Air Putih yang Disarankan
|
Foto: thinkstock
|
Taylor menyarankan untuk minum empat sampai enam gelas standar air per hari. Namun, jumlah air bisa ditambah jika sedang berada di tempat dengan suhu panas dan Anda sangat aktif melakukan kegiatan. Sebaliknya, ketika suhu dingin, konsumsi air bisa dikurangi.
Untuk tahu tubuh sedang dehidrasi atau tidak, lihatlah warna urine. Jika warnanya kuning pucat, tandanya butuh lebih banyak cairan. Tanda lain dehidrasi ringan lain adalah bibir kering dan tenggorokan haus.
5. Kebanyakan Minum Air Putih Bisa Berujung Kematian
|
Foto: Thinkstock
|
Keracunan air juga mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang memengaruhi konsentrasi ion natrium dan memicu terjadinya hiponatremia. Nah, hiponatremia ekstrem pada akhirnya dapat menyebabkan koma dan kematian mendadak akibat pembengkakan otak.
Gejala yang muncul saat terjadi keracunan air mirip sekali dengan keracunan alkohol yaitu mual, muntah dan adanya perubahan mental. Gejala lainnya adalah sakit kepala, otot melemah dan kejang-kejang.
Jika bisa diketahui secara dini, maka pengobatan dengan memberikan cairan yang mengandung elektrolit IV bisa memberikan pemulihan lengkap.
Halaman 2 dari 6











































