Efek dari perubahan ini tentu saja kalori yang berlebih akan semakin menumpuk, kemudian berakhir dengan penambahan berat badan tanpa disadari.
Seperti dipublikasikan dalam jurnal Obesity, tidak cukup tidur dan istirahat dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Sehingga pembakaran kalori berisiko menjadi kurang efektif, dibandingkan jika Anda cukup istirahat dan tak memaksakan diri banyak bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Agar Tetap Langsing, Jangan Lupakan 5 Aturan Ini Saat Makan
Alasan di balik respons tubuh tersebut belum ditemukan secara pasti, namun para peneliti berpikir ini ada hubungannya dengan keseimbangan tubuh. Pada dasarnya, tubuh hanya menyeimbangkan kondisi yang ada.
"Karena Anda terjaga lebih lama dan waktu tidur menjadi pendek, maka tubuh mengimbanginya dengan membakar kalori lebih sedikit di hari berikutnya," ujar penulis studi tersebut, Andrea Spaeth, PhD, dari University of Pennsylvania's Perelman School of Medicine, seperti dikutip dari Prevention, Kamis (24/3/2016).
Hasilnya, Anda juga cenderung akan mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Menanggapi studi tersebut, Dr W. Christopher Winter, direktur medis Martha Jefferson Sleep Medicine Center, Charlottesville, menjelaskan bahwa begadang dan bekerja terlalu banyak memang berhubungan dengan nafsu makan berlebihan. Hal ini wajar terjadi akibat faktor hormonal.
Perubahan hormon yang dimaksud adalah mereka yang sering begadang akan cenderung mengalami peningkatan kadar ghrelin (hormon yang merangsang nafsu makan) sekaligus penurunan kadar leptin, yang menyebabkan orang-orang merasa kenyang.
(ajg/vit)











































