Setelah menjalani pemeriksaan, si pria yang tak disebutkan identitasnya itu ternyata mengalami alergi oral terhadap buah kiwi yang ia dapatkan dari saudaranya. Karena sebagian sumsum tulang saudaranya sudah ada di tubuhnya, otomatis si pria pun mengalami alergi serupa.
"Jenis transfer alergi pada pasien penerima donor sumsum tulang sudah diamati tapi ini yang pertama kalinya terbukti bahwa alergi juga bisa 'diwariskan' dari pendonor sumsum tulang," tulis peneliti dalam laporannya di Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, seperti dilaporkan ScienceAlert.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Syringomyelia, Munculnya Kista Dalam Sumsum Tulang Belakang
Reaksi alergi muncul karena sistem kekebalan tubuh melawan sesuatu yang dianggap berbahaya, entah itu debu ataupun makanan. Nah, dalam reaksi alergi, sel-sel darah merah juga turut berperan. Karena sebagian besar sel darah merah terbentuk di sumsum tulang, maka tranplantasi sumsum tulang memang bisa saja mentransfer alergi baik semi permanen maupun permanen.
Meski transfer alergi di antara pasien terbilang jarang, di tahun 2015 terdapat kasus di mana seorang anak 8 tahun di Kanada mengalami alergi ikan dan kacang yang parah setelah mendapat transfusi darah. Sementara, pada kasus alergi kiwi ini, peneliti menggunakan fluorescence in situ hybridization (FISH) untuk membuktikan bahwa sel-sel penyebab alergi kiwi pada pria tersebut memang berasal dari saudara perempuannya.
Baca juga: Bocah Ini Berhasil Menginspirasi Orang untuk Donor Sumsum Tulang
(rdn/vit)











































