Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, kehamilan adalah 'hyperglicemic state', yaitu suatu keadaan di mana gula darah menjadi lebih tinggi dari biasanya.
"Nah, kadar glukosa yang tinggi menyebabkan 'biochemical shock'. Akibatnya kadar oksigen berkurang, sehingga jadi cepat mengantuk," tutur dokter yang akrab disapa dr Erza tersebut kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kondisi cepat mengantuk, keluhan lain yang sering disampaikan oleh para ibu hamil ada rasa lapar yang datang terus-menerus. Bahkan rasa lapar ini juga kerap muncul di tengah malam.
Menanggapi hal ini, dr Erza menuturkan bahwa kondisi tersebut masih wajar. Pada kehamilan memang terjadi perubahan kadar leptin dan grelin. Dua hormon ini berhubungan erat dengan metabolisme kalori dan pengaturan rasa lapar.
"Penambahan porsi dan frekuensi makan pada kehamilan adalah hal yang normal dan berhubungan dengan penambahan berat badan selama kehamilan," imbuhnya.
Agar rasa lapar teratasi namun berat badan tetap terjaga, dr Erza berpesan para ibu hamil sebaiknya mengonsumsi menu yang kaya akan protein, vitamin, mineral serta serat.
Jangan lupa mengonsumsi sayur dan buah secara rutin ya. Sayur dan buah adalah makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang tinggi. Keduanya juga merupakan jenis makanan yang berserat tinggi. Amat dianjurkan konsumsi sayur dan buah selama kehamilan. "Selain membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serat yang terkandung di dalamnya membantu meringankan gejala konstipasi yang dapat terjadi pada ibu hamil," terang dr Erza.
Baca juga: Ini Manfaat Konsumsi Bubur Kacang Hijau dan Air Kelapa untuk Ibu Hamil
(ajg/up)











































