Prof Dr dr Sidartawan Soegondo, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan diabetes terjadi akibat adanya resistensi insulin di dalam tubuh. Akibatnya, gula darah tak bisa dikonversi menjadi energi.
"Tapi dengan kontrol gula darah yang baik, penyakit ini bisa dikendalikan. Pengidap diabetes bisa tetap produktif dan tak berbeda dengan orang lain," tutur Prof Sidartawan, kepada detikHealth, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hidup Enak Meski Idap Diabetes, Bisa Kok!
Pemberian edukasi penting untuk menjelaskan tentang apa itu diabetes, risiko komplikasinya, serta faktor risiko apa saja yang dapat membuat seseorang terserang diabetes. Jika edukasi dilakukan dengan baik, masyarakat bisa mencegah terserang diabetes sekaligus membuat pasien diabetes terhindar dari risiko kematian.
Pilar kedua adalah pengaturan pola makan. Pengaturan pola makan penting karena kadar gula darah di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan.
Ketiga adalah olahraga dan aktivitas fisik. Seperti diketahui, resistensi insulin membuat pasien diabetes tidak bisa mengonversi gula darah menjadi energi. Untuk itu, olahraga dan aktivitas fisik diperlukan agar gula darah dapat terjaga dan membuat tubuh tetap dalam keadaan prima.
Selanjutnya adalah penggunaan obat. Karena menyerang sistem metabolisme tubuh, pasien diabetes membutuhkan bantuan obat untuk membuat fungsi metabolisme menjadi normal.
Terakhir dan tak kalah penting adalah pemantauan. Kontrol gula darah mandiri maupun ke dokter penting agar pasien mengetahui kondisi tubuhnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko komplikasi penyakit.
"Kelima pilar ini harus dilakukan beriringan. Tidak bisa dengan olahraga saja atau atur makan saja. Lima-limanya dilakukan agar pasien dapat hidup nyaman dan enak," ungkapnya. (mrs/vit)











































