Studi Ini Sebut Orang Tua Salah Kaprah Soal Berat Badan Anak

Studi Ini Sebut Orang Tua Salah Kaprah Soal Berat Badan Anak

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Minggu, 24 Apr 2016 11:46 WIB
Studi Ini Sebut Orang Tua Salah Kaprah Soal Berat Badan Anak
Foto: thinkstock
Jakarta - Kelebihan berat badan yang dimiliki anak sering disalah-artikan oleh orang tua. Anak dengan berat badan normal disebut terlalu kurus dan sebaliknya, anak dengan berat badan berlebih disebut sehat dan lucu.

Nah, sebuah studi baru dari Inggris menyebut orang tua juga salah kaprah ketika menyebut anak mereka kelebihan berat badan. Bukannya membantu anak menurunkan bobot, studi menunjukkan orang tua malah membuat berat badan anak naik.

Dr Eric Robinson dari University of Liverpool mengatakan 1 dari 5 orang tua yang memiliki anak kelebihan berat badan tahu bahwa anak mereka butuh bantuan. Namun bantuan tersebut diberikan dengan cara yang kurang tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Seru! Saat Pasangan Suami Istri Ini Ajak 2 Anak Balitanya Olahraga Bareng

"Orang tua mungkin akan membuat anak mengikuti program olahraga atau memintanya melakukan diet. Namun di saat bersamaan mereka juga membuat anak makan dan tidur lebih banyak karena khawatir anaknya kelelahan," tutur Dr Robinson, dikutip dari Reuters, Minggu (24/4/2016).

Studi dilakukan kepada 3.557 anak dan orang tua. Saat studi dimulai, anak berusia 4-5 tahun. Pertumbuhan mereka dipantau hingga usia 12 dan 13 tahun.

75 Persen anak memiliki berat badan normal saat studi dimulai, 20 persen memiliki berat badan berlebih dan 5 persennya di bawah standar.

Penelitian mengungkap perbedaan persepsi antara kelebihan berat badan dan sehat di mata orang tua membuat anak memiliki risiko mengalami kenaikan berat badan. Anak yang gemuk dirasa cukup sehat oleh orang tua dan tidak mendorongnya untuk mengurangi berat badan.

"Pada akhirnya anak yang kena imbasnya. Mereka tumbuh dengan persepsi bahwa tubuh mereka sehat dan tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka kelebihan berat badan," tuturnya.

Baca juga: Studi: Anak yang Gemar Konsumsi Makanan Manis Berisiko Kegemukan

(mrs/vit)

Berita Terkait