Dari jumlah tersebut yang sudah terkonfirmasi ada sekitar 1.100 kasus dan sisanya masih dalam investigasi. Meski demikian pemerintah Brazil menduga kuat sebagian besar kasus mikrosefali ini memang karena virus Zika.
Untuk kasus virus Zikanya sendiri di Brazil diperkirakan sejak Februari hingga 2 April 2016 terdapat 91.387 kasus. Jumlah kasus terbanyak ada di kota Rio de Janeiro tempat di mana olimpiade diadakan dengan angka 35.505 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penyebaran virus, World Health Organization (WHO) memperingatkan agar negara-negara di wilayah Eropa mempersiapkan diri. Alasannya karena sebentar lagi akan masuk musim panas sehingga nyamuk bisa berkembang biak dan menyebar dengan lebih mudah.
"Saat suhu musiman mulai naik di Eropa, dua spesies nyamuk Aedes yang kita ketahui mampu menyebarkan virus akan mulai beredar," kata Asisten Direktur Umum WHO Marie-Paule Kieny seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (27/4/2016).
"Nyamuk sekarang tak mengenal batas," lanjutnya.
Penelitian terbaru mengenai virus Zika menyebut bahwa virus tampaknya tak hanya berbahaya untuk bayi. Peneliti Brazil melihat kemungkinan virus juga bisa menyebabkan gangguan otak dan tulang belakang pada orang dewasa.
Dr Maria Lucia Brito, pakar neurologi dari Restoration Hospital mengatakan namun hal tersebut masih perlu ditelusuri lagi.
Baca juga: Zika Dikaitkan dengan Gangguan Otak dan Tulang Belakang Pada Orang Dewasa (fds/vit)











































