Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports tersebut melibatkan 101 partisipan berusia muda. Mereka diminta melakukan gerakan wall squat, yakni setengah jongkok dengan punggung menempel di tembok. Mereka harus bertahan dalam posisi tersebut selama mungkin.
Normalnya, paha yang menjadi tumpuan berat badan akan terasa nyeri setelah beberapa saat. Nah, dalam penelitian ini para partisipan dengan lingkaran pertemanan yang lebih luas punya toleransi lebih tinggi terhadap rasa nyeri. Artinya mereka mampu melakukan wall squat lebih lama dibanding yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berlatih Yoga Bermanfaat untuk Kesehatan Otak Pasien Penyakit Kronis
Mengapa bisa demikian? Menurut para ilmuwan, endorfin memegang peran dalam keterkaitan ini. Hormon yang memblokir rasa nyeri tersebut, diproduksi lebih banyak pada orang-orang yang punya lebih banyak teman.
Hubungan antara pertemanan dengan pelepasan endorfin juga berhubungan dengan proses evolusi. Perasaan lekat dengan individu lain merupakan komponen penting dalam mekanisme survival, antara lain dalam berkolaborasi mengumpulkan makanan.
Baca juga: Riset Buktikan Bawa Ponsel Saat Olahraga Bisa Turunkan Denyut Jantung (up/vit)











































