Demikian disampaikan dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM, atau dr Wisma, dari RS Pondok Indah Jakarta dalam diskusi media di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Menurut dr Wisma, edukasi juga termasuk dalam pilar tatalaksana pasien diabetes, namun justru kerap terlupakan. Baik oleh si pasien, maupun oleh dokter itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana caranya agar pengelolaan diabetes bisa adekuat? Ya ajak pasien. Berikan edukasi dan rekomendasi atas kebutuhan dasar pasien. Jangan lupa beri dukungan. Jadikan pasien sebagai partner yang well-informed," imbuh dr Wisma.
Tak sedikit dokter yang masih enggan memberikan edukasi, sebaliknya jumlah pasien yang ogah-ogahan konsisten menerapkan rekomendasi dokter juga masih banyak. Inilah yang diam-diam menjadi hambatan dalam pengelolaan pasien diabetes.
"Ajarkan bagaimana diet yang tepat, olahraganya seperti apa, minum obatnya seperti apa. Tiap pasien kan beda-beda latar belakang keyakinan dan budayanya. Kalau cuma diberi obat ya kurang efektif," tutur dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini.
Ia menegaskan bahwa jika pemberian edukasi tak dilakukan dengan baik oleh dokter, maka pasien bisa makin malas merawat dirinya sendiri. "Ini kan sama saja bohong," imbuhnya.
Baca juga: Pilek di Awal Kehidupan Anak Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
(ajg/vit)











































