Begini Terapi yang Diterima Pecandu Rokok di Klinik Berhenti Merokok

Begini Terapi yang Diterima Pecandu Rokok di Klinik Berhenti Merokok

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 27 Mei 2016 16:03 WIB
Begini Terapi yang Diterima Pecandu Rokok di Klinik Berhenti Merokok
Ilustrasi bahaya rokok (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Berhenti merokok memang bukan perkara mudah bagi mereka yang sudah kecanduan. Nah, klinik berhenti merokok bisa menjadi salah satu fasilitas untuk mendukung keberhasilan berhenti merokok.

Dijelaskan dr Feni Fitriani Taufik SpP(K) dari Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan, proses terapi lebih bersifat konseling. Untuk itu, penanganan pecandu rokok di Klinik Berhenti Merokok berbasis tim yang melibatkan dokter speasialis paru, dokter umum, dokter gigi, dan psikiater.

"Caranya seperti berobat biasa. Daftar atau mau telepon dulu sebelumnya bikin janji. Terus kita lakukan konseling. Memang agak susah kalau si pecandu Ini nggak ada motivasi ya," kata dr Feni dalam temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesi konseling biasanya berjalan 30 menit. Konseling pertama biasanya lebih lama karena dokter harus menggali lebih dalam faktor yang membuat orang itu kecanduan rokok. Biasanya, terapi membutuhkan waktu 3 bulan.

Baca juga: Efek Nikotin pada Otak Hingga Bikin Orang Kecanduan Merokok

Terapi yang diberikan bisa berupa edukasi, hipnoterapi, atau terapi medis. Dikatakan dr Feni, berdasarkan rekomendasi WHO ada 3 terapi medis yang bisa diberikan yaitu nikotin replacements therapy, bupropion, dan fariniclin. Ketiga obat itu bekerja seperti menggantikan peran nikotin selama 1-3 bulan terapi sehingga gejala sakaw atau withdrawal bisa mereda.

"Tapi nanti kalau sudah selesai ya obatnya itu nggak bikin dia kecanduan. Karena kan efeknya meredakan sakawnya. Sebab kalau lagi sakaw dia jadi nggak bisa mikir, moodnya jelek, demam, meriang. Padahal sakaw umumnya berlangsung maksimal 4 minggu," tutur dr Feni.

Ia menambahkan, mempertahankan untuk tidak kembali merokok merupakan fase yang tidak mudah bagi para pecandu. Untuk mencapai itu, selain adanya motivasi dari yang bersangkutan juga diperlukan peran tim medis juga keluarga.

Data terakhir RSUP Persahabatan sampai bulan April 2016, rata-rata ada 3 orang yang per minggu yang datang ke klinik berhenti merokok di RSUP Persahabatan. Penelitian di tahun 2012 menemukan hampir 50 persen pasien terus lanjut berobat. Sedangkan lainnya ada yang tiba-tiba menghilang dan tidak melanjutkan terapi.

Baca juga: Beri Perspektif Baru Iklan Bahaya Rokok, Kemenkes Usung 'Suara Hati Anak' (rdn/up)

Berita Terkait