Namun, sebaiknya jangan nekat memencet jerawat sendiri ya. Diungkapkan dr Radityo Anugrah SpKK dari Bamed Skin Care, pada prinsipnya jerawat memang harus dikeluarkan. Baik dengan dikeluarkan secara manual atau dibuang secara kimiawi dengan peeling kimiawi.
"Intinya jerawat itu harus dievakuasi dari muka. Nah, yang kita lakukan saat mengevakuasi jerawat itu adalah meminimalisir bekasnya. Tindakan yang tidak steril, tidak benar, itu bikin jerawat tidak keluar sempurna dan dampaknya ya jerawatnya muncul lagi. Kalau terlalu dipaksa, terjadi luka dan bisa bikin bopeng," terang dr Radit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tidur Larut Malam Bisa Bikin Jerawat
Ia menambahkan, jerawat yang muncul intinya harus diberi jalan keluar karena bagaimanapun munculnya jerawat berarti ada sesuatu yang menyumbat pori-pori. Menurut dr Radit, memang terkadang jerawat agak susah dikeluarkan sehingga harus dipaksa. Tapi, untuk memaksanya keluar pun ada cara tertentu yang mesti dilakukan oleh orang yang kompeten.
"Tidak ada teknik yang harus dilakukan oleh orang di rumah untuk membuka jalan jerawat itu karena nggak steril alatnya. Ingat pula jerawat itu kalau sudah dikeluarkan bisa menimbulkan luka. Dan kalau nggak bersih bakteri yang ada di kulit bisa masuk. Akibatnya bisa timbul penyakit, misal yang tadinya jerawatan jadi bisulan," tutur dr Radit.
Ia menambahkan, semua jerawat pasti meninggalkan bekas, minimal bekas berwarna cokelat. Pada jerawat yang meradang terlalu lama, bisa muncul jerawat berwarna merah dan timbul jendolan. Bekas jerawat yang seperti itu dikatakan dr Radit nantinya berwarna makin gelap dan ada luka yang lebih dalam.
Baca juga: Studi Ini Kaitkan Jerawat dengan Meningkatnya Potensi Kanker (rdn/vit)











































