Kenali, Gejala Khas DBD Selain Demam dan Sakit Kepala

Kenali, Gejala Khas DBD Selain Demam dan Sakit Kepala

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 01 Jun 2016 14:58 WIB
Kenali, Gejala Khas DBD Selain Demam dan Sakit Kepala
Foto: thinkstock
Jakarta - Ada berbagai gejala ketika seseorang terinfeksi virus dengue dan terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Misalnya saja demam dan menurunnnya trombosit.

dr Margaretha Komalasari SpA dari Kemang Medical Care mengatakan gejala DBD di antaranya demam tinggi sampai 2-7 hari, mual, muntah, diare, ada gangguan pencernaan, dan sakit kepala hebat. Lalu, adakah gejala khas yang muncul?

"Gejala khasnya, demam nggak cuma 37 atau 38 derajat, tapi bisa sampai 40 derajat. Kemudian, mukanya flushing, demam sampai mukanya kemerahan gitu, terus mualnya hebat," kata wanita yang akrab disapa dr Ata ini dalam Konferensi Pers My Baby Minyak Telon Plus di XXI Lounge Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan dr Ata, demam yang terlampau tinggi sampai 40 derajat itulah yang bisa membuat wajah tampak merah seperti orang yang habis ditampar. Meski begitu, dr Ata menuturkan memang ada juga demam yang tidak jelas penyebabnya tapi untuk itu ia kerap meminta pasien melakukan pemeriksaan penunjang.

"Kita anjurkan melakukan pemeriksaan penunjang misalnya cek darah rutin. Pokoknya jangan sampai kecolongan," ujarnya.

Baca juga: Pasien DBD Disarankan Hindari Asupan Warna Merah dan Cokelat, Ini Alasannya

Untuk menentukan apakah pasien positif DBD, nantinya dibuktikan dengan pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang. dr Ata mengatakan saat ini cuaca berubah dengan ekstrem dan diibaratkan tidak mengenal musim. Sehingga, risiko DBD bisa terjadi kapan saja.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan pada bulan Januari sampai Februari 2016, di Indonesia terdapat 13.219 pasien DBD dengan kasus kematian mencapai 137. Data di Jakarta, bulan Januari sampai Maret ada 4.936 kasus dan jumlah tersebut dikatakan dr Ata merupakan kasus terburuk karena peningkatan terburuk dalam 5 tahun terakh

"Indonesia negara tertinggi kedua untuk jumlah kasus DBD setelah Brasil karena kita termasuk negara tropis. Perubahan cuaca ekstrem seperti saat ini juga bisa membuat virus atau bakteri lebih ganas," kata dr Ata.

Baca juga: Saat Terkena DBD, Tidak Harus Selalu Jalani Rawat Inap

(rdn/vit)

Berita Terkait