Ketika ditemui di RSUP Dr Sardjito, dr R Bowo Pramono, SpPD-KEMD menjelaskan ada beberapa risiko yang harus diantisipasi diabetesi ketika berpuasa.
Baca juga: Bagi yang Punya Gangguan Medis Ini, Dokter Anjurkan Tidak Puasa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Gula darah naik
"Karena pada orang puasa, kalau sudah gulanya habis, dia akan memecah lemak dari hati. Harusnya kan sedikit-sedikit, tapi ini suka berlebihan sehingga gula darahnya jadi tinggi," terangnya kepada detikHealth.
dr Bowo menambahkan, pada pengidap diabetes, pemecahan lemaknya bisa lebih banyak dari orang normal. Ini sebenarnya dapat ditekan oleh insulin, tetapi karena puasa, suntikan insulin tidak dapat diberikan, yang kemudian berakibat pada tubuh drop.
3. Ketoasidosis
Komplikasi akut ini ditandai dengan pingsan. Jika tidak segera tertangani, maka dapat mengakibatkan koma atau bahkan kematian.
4. Dehidrasi atau kekurangan cairan
"Nggak boleh minum tapi kencingnya banyak karena gulanya tinggi jadi dia dehidrasi," sebut dr Bowo.
Selain itu, karena seluruh cairan terkuras, darah mengental. Padahal darah yang mengental dapat memicu terjadinya sumbatan pada pembuluh darah dan mengakibatkan stroke maupun serangan jantung.
Baca juga: Saran dari Dokter Agar Pasien Diabetes Tetap Lancar Berpuasa
"Makanya sebelum masuk Ramadan, pasien harus di-assessment dulu. Kita periksa juga organ pentingnya seperti ginjal, liver, dan fungsi jantungnya. Gula darahnya juga, kalau jelek ya nggak boleh (puasa, red)," tutur dr Bowo.
Kasar gula darah yang aman untuk diabetesi berpuasa menurut dr Bowo adalah antara 100-150 mg/dL.
"Biasanya saya suruh latihan juga. Kalau Sunnah kan boleh batal, kalau pas Ramadannya batal kan sayang," pungkasnya. (lll/vit)











































