Diungkapkan Jodi Breska, MD, dokter layanan primer di Mayo Clinic Health System, penyebab pasti anak lebih rentan mengalami mabuk perjalanan sampai saat ini memang belum diketahui. Namun, ia mengungkapkan mabuk perjalanan terjadi ketika otak menerima informasi yang tidak cocok dari telinga, mara, dan saraf secara ekstrem.
"Akibatnya, anak akan mengalami gangguan pada perutnya, kelelahan, dan pasti saja muntah. Mabuk perjalanan cukup umum terjadi pada anak usia 2 sampai 12 tahun," kata Breska seperti dikutip dari Essential Kids.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justru, ia menganjurkan agar anak fokus pada hal-hal di luar kendaraan. Kemudian, orang tua bisa memberi distraksi bagi anak, tentunya yang menyenangkan. Misalnya saja bermain tebak-tebakan, mengajak anak mengobrol, bernyanyi bersama, atau mendengarkan musik juga bisa jadi pilihan.
Baca juga: Sebelum Usia 2 Tahun, Car Seat Anak Harus Hadap Belakang
"Jangan lupa pastikan sirkulasi udara di dalam mobil baik dan hindari aroma tidak sedap yang bisa muncul dalam mobil," tambah Bresca.
Bagaimana jika hendak memberi camilan untuk mereka? Bresca tak menyarankan untuk memberi anak-anak camilan yang pedas dan berminyak sebelum berangkat. Di mobil, Anda bisa menyediakan camilan ringan yang juga tak berminyak atau terlalu pedas. Biskuit, agar-agar, atau kacang-kacangan bisa jadi alternatif camilan bagi mereka.
Jika anak berusia 2 tahun atau lebih, dengan berkonsultasi pada dokter terlebih dulu Anda bisa memberi obat untuk mereka. Bresca mengatakan, obat yang diberikan biasanya akan memberi efek kantuk bagi anak dalam perjalanan.
"Bila anak masih sering mabuk dalam perjalanan, tak ada salahnya berkonsultasilah dengan dokter. Identifikasi apa pemicu mabuk perjalanan yang mereka alami sehingga itu bisa dihindari di perjalanan selanjutnya," kata Bresca.
Baca juga: Tak Cuma Mobil-mobilan, Bocah Laki-laki Ini Juga Main Boneka dan Pakai Rok
(rdn/vit)











































