"Temperamen yang merupakan bawaan sejak lahir. Ada anak dengan temperamen sulit, mudah dan sedang," terang psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi dalam perbincangan dengan detikHealth.
Anak yang memiliki temperamen sulit, lanjut Vera, biasanya mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan hal baru seperti makanan, situasi atau orang baru. Biasanya temperamen seperti ini menyebabkan yang bersangkutan lebih mungkin lengket dengan ibunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kenali Hal-hal yang Bikin si Kecil Cemas Sehingga Sulit Jauh dari Ibunya
"Sebaliknya, anak dengan tipe yang slow to warm biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri, dan lebih memungkinkan untuk mendapatkan respons yang lebih menuntut dan mengarahkan dari orang lain," sambung Alzena sembari menyebut kepribadian berkembang terus melalui interaksinya dengan lingkungan, sampai usia sekitar 15 tahun.
Psikolog Ade Dian Komala, MPsi, menambahkan tidak ada karakteristik khusus yang mempengaruhi kelekatan dengan ibunya. Dikatakan dia, jika anak merasa aman dengan pola asuh yang diperoleh, di mana dia mendapatkan kejujuran dan konsistensi, maka akan membuat anak percaya dengan lingkungannya. Dengan percaya pada lingkungannya, maka tidak akan terus-menerus mencari kenyamanan dari ibunya saja.
"Seperti saat anak sekolah dan saat pulang ia curhat kepada ibunya mengenai sekolah, artinya kondisi anak itu baik karena mendapat attachment dari lingkungan yang baik, ia dapat membedakan saat ia membutuhkan orang tuanya dan saat harus mandiri," tutur Ade.
Baca juga: Ketika si Kecil Terlalu Lengket dengan Ibunya, Wajarkah?
(vit/vit)











































