Ibu Diharap Lebih Berperan Mengatasi Masalah Gizi Ganda Anak Indonesia

Ibu Diharap Lebih Berperan Mengatasi Masalah Gizi Ganda Anak Indonesia

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 27 Jul 2016 11:29 WIB
Ibu Diharap Lebih Berperan Mengatasi Masalah Gizi Ganda Anak Indonesia
Foto: thinkstock
Jakarta - Menteri Kesehatan Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), mengatakan bahwa hingga kini masalah gizi masih jadi perhatian di Indonesia. Kondisi ini bila dibiarkan hingga beberapa tahun ke depan dikhawatirkan dapat memengaruhi bangsa secara keseluruhan karena saat itu populasi anak masuk usia produktif dan Indonesia dalam bonus demografi.

Bonus demografi secara sederhana artinya populasi usia produktif yang ada melebihi mereka yang berada di kelompok usia nonproduktif. Pada saat itu suatu negara bisa mengalami pertumbuhan yang pesat akibat banyaknya tenaga kerja aktif.

"Tentu mereka diharapkan punya tanggung jawab terhadap manusia yang tidak produktif seperti manula dan anak-anak. Tapi apakah generasi yang akan datang ke depan betul-betul manusia yang berkualitas?" kata Menkes Nila saat membuka dialog nasional Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang di lingkungan Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat masalah kekurangan gizi setidaknya melanda sebanyak 19,6 persen populasi anak Indonesia. Akibatnya ada sekitar 37 persen anak yang terhambat pertumbuhannya (stunting) dan terkena kondisi lain seperti anemia, penurunan IQ, hingga retardasi mental.

Baca juga: Jadi Panelis Global Nutrition Report, Menkes Nila Bicarakan Beban Ganda Malnutrisi

Namun demikian Menkes Nila mengatakan masalah gizi ini bukan hanya kekurangan saja tetapi juga ada masalah kelebihan membuatnya menjadi masalah ganda. Angka obesitas anak di lain sisi terus mengalami peningkatan membuat angka kesakitan karena hipertensi, diabetes, dan stroke bergeser menyerang kelompok umur yang semakin muda.

"Sebaliknya saat ini juga kita alami kelebihan gizi. Makin hari makin meningkat insidennya saya lihat dari dulu 11,9 persen sekarang jadi 15 persen. Ada apa kita? Kenapa jadi pada kelebihan gizi?" ujar Menkes Nila.

Lebih jauh Nila mengatakan ibu yang berperan besar dalam menyadari pentingnya masalah gizi pada anak dan mempraktikkan pola asuh yang baik. Berikan anak asupan makanan yang bernutrisi sesuai dengan kebutuhannya.

"Kita akui perempuan sekarang lebih banyak yang bekerja. Apapun yang terjadi kalau pun kita bekerja pulang ke rumah kesehatan anak ini harus harus diperhatikan karena akan berkontribusi besar menghadapi dunia global saat ini," kata Menkes Nila.

Baca juga: 'Berwajah Ganda', Gizi Kurang dan Gizi Lebih Hambat Prestasi Anak Indonesia (fds/vit)

Berita Terkait