"Ini tidak ilmiah ya. Tapi coba dipikir, sambal itu fungsinya buat apa sih? Kalau tidak ada sambal, terus gimana?" kata seorang pakar metabolisme, Prof Dr Sidartawan Soegondo, SpPD-KEMD, dalam temu media di Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2016).
Maksud Prof Sidar, demikian dokter kelahiran Belanda ini biasa disapa, sambal bagi dia adalah pembangkit nafsu makan. Dengan menghindari sambal, nafsu makannya berkurang sehingga dengan sendirinya asupan kalori juga berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Adakah Buah Tertentu yang Direkomendasikan untuk Sukseskan Program Diet?
Menggunakan zat-zat pemanis tanpa kalori, menurut Prof Sidar kurang dianjurkan. Sebab selama rasanya masih manis, zat tersebut akan tetap membuat orang selalu merasa butuh yang manis-manis. Jika memang benar-benar ingin mengurangi gula, maka lebih baik hindari sama sekali pemanis dalam bentuk apapun.
Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko diabetes, khususnya tipe 2. Selain aktivitas fisik yang rendah, diet tinggi kalori merupakan penyebab utama kenaikan berat badan yang diikuti pula dengan berbagai risiko penyakit termasuk diabetes.
Baca juga: Rahasia Sukses Suhana Pangkas Bobot 17 Kg: Setop Gorengan dan Sarapan Buah
(up/vit)











































