Seperti dikatakan dr Laksmi Duarsa SpKK, dari D&I Skin Centre Denpasar, masalah mencukur rambut kemaluan tidak ada ketentuannya. Namun orang dengan sendirinya akan mencukur rambut kemaluan saat dirasa terlalu panjang dan menimbulkan risi.
"Paling tidak sebulan sekali (dicukur), saat sudah tumbuh rada panjang. Karena paling tidak rambut kemaluan yang panjang terlihat kurang bersih dan tidak sehat," tutur dr Laksmi kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Survei Ini Ungkap Ragam Alasan Wanita Mencukur Rambut Kemaluannya
Untuk mereka yang gemar dengan rambut kemaluan yang rimbun, dr Laksmi menekankan yang perlu diperhatikan adalah kebersihannya. Cara menjaga kebersihannya adalah membasuhnya dengan air bersih. Selain itu jaga pula area intim agar tetap kering.
dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, Denpasar Bali, beberapa waktu lalu memaparkan rambut kemaluan yang lebat dapat menimbulkan semacam kutu seperti yang ada di rambut kepala. Ya, jika tidak dirawat kebersihannya, kutu itu akan muncul di rambut kemaluan.
"Tidak berbahaya sih, seperti kutu normal saja dia gigit-gigit kecil. Yang bahaya adalah jika bulu kemaluan lembap, kan ada bakteri, nanti luka hasil gigitannya itu bisa jadi infeksi," terang pria yang akrab disapa dr Darma ini.
Baca juga: Rambut Kemaluan Lebat yang Seperti Ini Rentan Infeksi Jamur (vit/vit)











































