"Jika dibiarkan anak mendengkur saat tidur, bisa mengganggu proses tumbuh kembang, emosi dan perilaku anak," kata dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayaron, Jakarta, saat dihubungi detikHealth .
Baca juga: Sering Mendengkur? Cobalah Tidur dengan Posisi Miring
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sleep apnea akan membuat anak mengalami kantuk berlebih atau hipersomnia. Jika pada orang dewasa, sleep apnea yang dialami justru membuat mereka mengalami kantuk di siang hari. Akan tetapi pada anak-anak dimanifestasikan dengan cara yang berbeda.
"Manifestasi pada anak, justru muncul sebagai hiperaktivitas. Biasanya orang tua melaporkan anak sulit mempertahankan konsentrasinya. Secara emosional, anak pun jadi lebih agresif. Semua hal yang sering kita temui pada anak yang menahan kantuk," jelas dr Ade.
Untuk mengatasi dengkuran anak, orang tua bisa mengubah posisi tidur anak menjadi miring. Sebab posisi ini akan membuat kerongkongan tidak terhambat sehingga jalur udara menjadi tidak terganggu dan akhirnya bisa mengurangi dengkuran.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Mendengkur Saat Tidur Bisa Membahayakan
Soal mendengkur pada anak, peneliti di Cincinnati Children's Hospital Medical Center pernah mengungkap dengkuran yang sering dan keras pada anak bisa menjadi indikasi anak sedang menghadapi masalah seperti hiperaktif, kurang konsentrasi, atau depresi.
Jika anak terus-menerus mendengkur, ada baiknya orang tua segera membawa si kecil untuk konsultasi ke dokter. Ini penting guna memastikan apakah suara dengkuran tersebut memerlukan penanganan lebih jauh atau masih dalam batas normal. (vit/vit)











































