Seperti disampaikan oleh dokter spesialis radiologi RS Mitra Keluarga Kemayoran, dr Maisie M.E. Johan, SpRad, bahwa untuk mammografi harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tak bisa dilakukan sembarangan tanpa persiapan.
"Salah satunya adalah menghindari penggunaan bedak tabur atau deodoran. Ini karena bedak atau deodoran kan mengandung silika, ada kapur-kapurnya gitu. Ini kan nanti adanya di permukaan kulit, membuat kita yang memeriksa jadi bingung," tutur dr Maisie saat ditemui detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan waktu dikatakan oleh dr Maisie juga penting, karena tindakan mammografi dilakukan dengan 'menekan' payudara, maka sebaiknya dilakukan saat wanita selesai menstruasi. Hindari melakukan mammografi sebelum menstruasi.
"Kalau mau menstruasi kan payudara pasti kencang dan sakit. Jadi sebaiknya setelah menstruasi, hari ketujuh atau kesepuluh, yaitu ketika payudara terasa lebih kempes. Tapi lain halnya kalau sudah menopause, kapan saja boleh," imbuhnya.
Yang terpenting adalah kesiapan mental, jika sedang awal pasien sudah ragu pada petugas dan takut-takutan, pemeriksaan biasanya akan berlangsung lebih lama. dr Maisie menjelaskan bahwa hubungan antara pasien dan petugas harus terikat baik sejak awal, sehingga pasien secara mental sudah siap menjalani mammografi dan menerima apapun hasilnya.
Baca juga: Payudara Besar dengan Jaringan Padat Belum Tentu Berisiko Kanker
(ajg/vit)











































