Disampaikan oleh Prof Dr drg Lindawati S. Kusdhany, Sp.Pros(K), stomatitis aphtosa atau sariawan merupakan lesi pada mukosa mulut yang merupakan penyakit multifaktorial. Ini berarti faktor penyebabnya bukan hanya tentang kebersihan mulut saja.
"Banyak hal yang dapat memicu terjadinya sariawan, di antaranya karena iritasi. Misalnya karena tergigit atau iritasi akibat makan makanan yang terlalu panas," ujar Prof Linda kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada pula faktor-faktor lain yang dapat memicu sariawan, seperti alergi, faktor hormonal, stres atau kurang tidur.
"Masalah nutrisi juga harus diperhatikan untuk mengurangi risiko sariawan. Sebab nutrisi buruk, kurangnya folat dan vitamin B12 juga diduga dapat menyebabkan sariawan. Bahkan peran faktor genetik juga disebut-sebut ada pengaruhnya," imbuh guru besar tetap di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia tersebut.
Nah, mengingat sedemikian kompleksnya penyebab sariawan, Prof Linda menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menganalisis pemicu sariawan tersebut. Terutama jika Anda merasa sudah rutin memeriksakan kesehatan gigi dan menjaga kebersihan mulut.
Baca juga: Jika Didiamkan, Gigi Bolong pada Anak Bisa Picu Bau Mulut (ajg/vit)











































